Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Pilkada 2024 di Kota Malang dan DKJ Jakarta Pasca Keputusan MK

Diperbarui: 21 Agustus 2024   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abah Anton yang dipasangkan dengan Shoim Haris. (Sumber : jatim.times.co.id).

Pilkada 2024 di Kota Malang dan DKJ Jakarta Pasca Keputusan MK

Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan untuk mengubah ambang batas pencalonan kepala daerah. Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah ambang batas pencalonan kepala daerah dipastikan memiliki potensi besar untuk mengubah "peta" pencalonan di Pilkada 2024.

Beberapa aspek penting

1. Perubahan strategi partai politik

Putusan MK bisa memaksa partai-partai politik untuk menyesuaikan strategi pencalonan mereka. Jika ambang batas pencalonan diturunkan, partai-partai dengan perolehan suara yang lebih kecil bisa lebih mudah mencalonkan kadernya sendiri tanpa harus bergabung dengan koalisi besar. Sebaliknya, jika ambang batas dinaikkan, partai-partai mungkin harus lebih cermat dalam membangun koalisi untuk memenuhi syarat pencalonan.

2. Peluang lebih luas bagi kader partai

Dengan ambang batas yang lebih rendah, peluang untuk kader partai atau dari partai-partai kecil untuk maju sebagai calon kepala daerah meningkat. Hal ini bisa membuat persaingan menjadi lebih kompetitif dan beragam, serta memberikan kesempatan bagi lebih banyak tokoh lokal untuk muncul sebagai kandidat.

3. Dinamika koalisi

Putusan ini bisa mempengaruhi dinamika pembentukan koalisi. Partai-partai mungkin akan lebih terbuka untuk bekerjasama atau malah lebih bersaing untuk mendominasi wilayah tertentu. Koalisi yang lebih luas dan dinamis mungkin terbentuk, tergantung pada bagaimana ambang batas baru tersebut ditetapkan.

4. Respon partai terhadap kader

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline