Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Duo Trump-Vance Menyasar Tiongkok dan Iran sebagai Lawan Utama

Diperbarui: 18 Juli 2024   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bakal Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump (kiri), mengumumkan senator JD Vance (kanan) sebagai bakal calon wakil presiden pada Senin (15/7/2024) di Milwaukee. | AP PHOTO/PAUL SANCYA via KOMPAS

Setelah diselamatkan Tuhan dari percobaan pembunuhan belum lama ini dalam kampanye kepresidenannya di Pennsylvania, Donald Trump telah memilih James David (JD) Vance sebagai calon Wakil Presiden untuk pemilihan presiden dari Partai Republik.

Banyak orang Amerika yang tahu Vance memiliki pandangan yang sangat skeptis terhadap dukungan AS untuk Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia. 

Vance misalnya mendukung negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina, dengan Donald Trump bersedia terlibat langsung dalam dialog tanpa perantara. Dia percaya fokus AS harus beralih dari konflik di Ukraina ke ancaman yang lebih besar, yaitu China.

Vance menganggap dukungan finansial dan militer AS untuk Ukraina terlalu mahal dan tidak dapat dibenarkan. Dia meragukan kemungkinan Ukraina untuk mendapatkan kembali wilayah yang hilang sejak tahun 1991. Vance dan para republikan lainnya telah aktif dalam upaya memblokir undang-undang yang akan meningkatkan bantuan ke Ukraina.

Vance menyatakan AS perlu merevisi kebijakan dukungannya terhadap Kyiv. Dia mengkritik pemerintahan Joseph Biden karena tidak mau berunding dengan Rusia dan meragukan kemampuan Barat untuk memproduksi senjata yang cukup untuk memungkinkan kemenangan Ukraina.

Bahkan jauh sebelumnya Vance pernah menyatakan ketidakpeduliannya terhadap apa yang terjadi di Ukraina. Ini jelas menunjukkan sikap yang sangat skeptis terhadap keterlibatan Amerika dalam konflik tersebut.

Pandangan ini menunjukkan perbedaan signifikan dari pendekatan saat ini yang diambil oleh pemerintahan Biden dan banyak sekutu Barat lainnya yang mendukung Ukraina dalam melawan agresi Rusia.

Pendekatan Trump-Vance lebih menekankan pada diplomasi langsung dan pengurangan keterlibatan AS dalam konflik luar negeri yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingan nasional utama, seperti ancaman dari China.

Konsekuensi dari kebijakan AS di masa mendatang bisa beragam tentunya, khususnya potensi perubahan dalam hubungan internasional AS, dampak pada aliansi NATO, dan dinamika kekuatan global antara AS, Rusia, dan China.

Middle-East

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline