Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Mengenal Kucing Merah Kalimantan yang Unik tapi Terancam Punah

Diperbarui: 17 Mei 2024   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bay Cat Borneo atau Kucing Merah Kalimantan yang terancam punah. Foto : Dikolase dari news.mongabay.com

Mengenal Kucing Merah Kalimantan Yang Unik Tapi Terancam Punah

Bay Cat Borneo atau Kucing Teluk atau Kucing Merah Kalimantan dinamai demikian karena bulunya berwarna merah kecoklatan. Kucing unik ini boleh dikata merupakan kucing liar yang paling sulit ditangkap di dunia, bahkan di antara spesies yang terancam punah.

Kucing Merah ini bersifat Elusif, maka dengan sifatnya yang sangat pemalu dan waspada, mereka aktif di malam hari dan menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon, membuatnya sulit untuk diamati atau dipelajari di alam liar; Populasinya sedikit, Diperkirakan populasinya kurang dari 2.500 individu dewasa, dengan kepadatan yang rendah bahkan di habitat yang masih alami. Hal ini membuat peluang untuk menemukan dan mengamati mereka semakin kecil; Habitatnya terpencil. Kucing Merah mendiami hutan hujan tropis yang lebat dan terpencil, seringkali di daerah pegunungan yang sulit diakses. Kondisi ini mempersulit para peneliti untuk melakukan penelitian dan pelacakan.

Sejumlah Faktor Pengancam Kucing Merah antara lain Hilangnya Habitat. Deforestasi dan konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dan lahan pertanian merupakan ancaman utama bagi Kucing Merah. Hilangnya habitat ini mengurangi ruang hidup dan sumber makanan mereka; Perburuan. Meskipun ilegal, perburuan Kucing Merah masih terjadi, terutama untuk perdagangan hewan peliharaan dan obat tradisional; Kompetisi dengan hewan lain. Kucing Merah bersaing dengan spesies lain seperti macan tutul Sunda dan "Dhole" (Dhole adalah hewan yang sangat sosial seperti anjing liar yang hidup dalam klan besar tanpa hierarki dominasi yang kaku dan berisi banyak betina yang sedang berkembang biak untuk mendapatkan mangsa dan wilayah.

Para peneliti terus mempelajari Kucing Merah untuk memahami ekologi, perilaku, dan ancaman yang dihadapinya. Upaya untuk melestarikan hutan hujan tropis dan menciptakan koridor satwa liar penting untuk kelangsungan hidup Kucing Merah. Begitu pula dengan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi Kucing Merah dan spesies liar lainnya di Kalimantan.

Kucing Merah Kalimantan merupakan spesies yang unik dan penting dalam ekosistem hutan hujan Kalimantan. Upaya konservasi berkelanjutan sangat penting untuk melindungi spesies ini dari kepunahan. Dengan penelitian, edukasi, dan penegakan hukum yang lebih kuat, kita dapat membantu memastikan masa depan yang lebih cerah bagi Kucing unik ini.

Kucing merah merupakan satu-satunya kucing endemik Kalimantan. Para peneliti - beberapa di antaranya belum pernah melihat kucing ini di alam liar - mengatakan kucing ini berpotensi terancam oleh hilangnya habitat dan pembunuhan oleh penduduk setempat, dan penjeratan yang tidak disengaja merupakan penyebab utama hilangnya kucing tsb.

Meskipun para peneliti belum pernah melihat semua Kucing Merah di alam liar, bukti menunjukkan mereka memang ada. Penelitian menggunakan kamera jebak, jejak kaki, dan analisis DNA telah mengkonfirmasi keberadaan mereka di beberapa wilayah di Kalimantan.

Ancaman terbesar terhadap Kucing Merah sangat langka ini adalah ketidaktahuan kita sendiri. Untuk melindungi spesies ini dengan lebih baik, para peneliti perlu mencari tahu mengapa spesies ini begitu langka? Dan mengapa kucing liar ini seakan menghilang?

Kurangnya pengetahuan tentang spesies ini, termasuk populasinya, kebiasaan, dan ekologinya, membuat upaya konservasi menjadi lebih sulit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline