Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Nian Gao Menyongsong Imlek 10 Pebruari 2024

Diperbarui: 7 Februari 2024   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Umat Konghucu di klenteng Eng An kiong, Malang, tengah menjalankan sembahyang Sung Sen. Foto: malangkota.go.id 

Nian Gao Menyongsong Imlek 10 Pebruari 2024

Tahun Baru Imlek jatuh pada tgl 10 Pebruari 2024 hampir bersamaan dengan pencoblosan pemilu serentak pada tgl 14 Pebruari 2024.

Tak heran kelenteng legendaris Eng An Kiong di kota Malang menyederhanakan perayaan imlek kali ini, agar tak ada gesekan dengan hajatan besar nasional itu. Acara resik-resik atau bersih-bersih tetap dilakukan seperti biasa.

Asal tahu, keberadaan agama Konghucu di Kota Malang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-14, saat Kerajaan Majapahit runtuh. Para pengikut Konghucu dari Majapahit melarikan diri ke berbagai daerah, termasuk Malang, untuk menghindari persekusi dari kerajaan Islam yang baru berkuasa.

Bukti sejarah yang menunjukkan keberadaan Konghucu di kota Malang, antara lain Klenteng Eng An Kiong yang didirikan pada tahun 1825, merupakan klenteng tertua di kota Malang dan menjadi pusat kegiatan Konghucu di kota tsb. Juga Prasasti Dinoyo, yaitu prasasti kuno berbahasa Jawa Kuno dari abad ke-9 yang ditemukan di kota Malang, yang berisi ajaran moral Konghucu. Tak lupa Pecinan Malang, kawasan ini telah ada di kota Malang sejak abad ke-19, menjadi tempat tinggal dan pusat komunitas Tionghoa, termasuk Konghucu.

Saat ini, dari hampir sejuta penduduk kota Malang, terdapat sekitar 20.000 umat Konghucu. Mereka tergabung dalam beberapa organisasi, seperti Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) Malang; Perhimpunan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kota Malang; Yayasan Klenteng Eng An Kiong.

Umat Konghucu di kota Malang aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, seperti Perayaan Imlek; Sembahyang Cap Go Meh; Bakti sosial.

Keberadaan Konghucu di Kota Malang merupakan bagian integral dari sejarah dan budaya kota tsb. Mereka hidup harmonis dengan masyarakat dari berbagai agama dan suku, dan terus berkontribusi dalam pembangunan kota.

Sekalipun perayaan besar ditiadakan karena nyaris bertabrakan dengan hajatan nasional pencoblosan pada pemilu serentak 14 Pebruari yad, Komunitas Konghucu di Kota Malang tetap menyambut perayaan Imlek 2024 dengan penuh semangat dan antusias.

Klenteng Eng An Kiong selaku klenteng tertua di Malang telah dibersihkan dan dihias dengan dekorasi khas Imlek, seperti lampion merah dan berbagai ornamen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline