Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Blokade Gaza dan Eliminasi Hamas

Diperbarui: 11 Oktober 2023   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bombardemen Gaza oleh angkatan udara Israel. Foto : bnn.network

Blokade Gaza dan Eliminasi Hamas

Hari kelima setelah Hamas menteror dan membantai warga sipil Israel pada 7 Oktober lalu di sejumlah Kibbutz yang berbatasan dengan Gaza yang dibarengi penembakan ribuan roket ke Israel, Israel yang telah membersihkan sisi perbatasannya yang diserang itu seraya membombardir Gaza tak berkeputusan, telah mengawali serangan daratnya ke Gaza. Warga sipil Gaza sudah diberi selebaran lewat udara agar segera menyingkir ke Rafah menuju wilayah Mesir yang aman.

Serangan darat Israel ke Gaza kali ini adalah tindakan militer yang serius dan berpotensi Hamas menjadikan sanderanya termasuk warganya sendiri sebagai perisai perang.

Upaya memberi selebaran kepada warga sipil agar meninggalkan daerah konflik untuk mencari perlindungan adalah langkah yang tepat dalam rangka operasi khusus Israel kali ini ke Gaza.

Sebagaimana kata pepatah menangkap ular harus kepalanya dulu. Dalam konteks Hamas, kepala ular itu ada di Gaza, karenanya harus diblokade total sebagaimana halnya sekarang, demikian Yoav Gallant Menteri Pertahanan Israel.

Blokade darat laut dan udara sudah dimulai Israel, dan ratusan gedung yang diperkirakan tempat persembunyian Hamas telah diluluhlantakkan Israel melalui gempuran udara. Tank-Tank MBT Merkava pun sudah bersiap memasuki Gaza. Begitu pula pasukan marinir sudah bersiap di pesisir Gaza. Yang belum kita ketahui adalah pasukan khusus Israel yang disisipkan dalam serangan darat itu dalam rangka menangkap kepala ular dan penyelamatan sandera.

Blokade darat, laut, dan udara, serta operasi udara untuk menghancurkan gedung yang diduga digunakan oleh Hamas, adalah tindakan militer yang signifikan. Pasukan darat dan MBT Merkava yang kini akan segera memasuki Gaza merupakan babak baru dari konflik itu. Ini jelas akan berisiko berat bagi kedua belah pihak. Hamas sebagaimana biasa dikhawatirkan akan menjadikan sandera termasuk warga sipil Gaza sebagai perisai hidup.

Meski pasukan khusus Israel yang dilibatkan secara hidden disini memiliki pelatihan dan persiapan khusus untuk menghadapi situasi berbahaya dalam operasi militer berskala besar seperti sekarang, tapi hasil akhirnya bagaimana kalau gembong-gembong Hamas ini meledakkan bom bunuh diri misalnya.

Sepanjang perjalanan IDF, pasukan khusus seperti Sayeret Makal memang sudah melegenda dan biasanya sebelum memasuki wilayah operasi, pasukan ini telah dipersiapkan matang untuk menangani target yang sangat sensitif, yang dalam hal ini adalah pembebasan sandera warga Israel sekaligus menangkap gembong-gembong Hamas. Dengan kata lain, mereka sudah punya blueprint untuk itu dan telah menyandang kemampuan bergerak cepat tak terlihat dan langsung menghilang.

Di tangan pasukan khusus inilah kepedulian terhadap keselamatan warga sipil tetap dijadikan prioritas utama dalam situasi seriskan apapun nanti, sesuai dengan hukum internasional yang mengatur konflik bersenjata.

Hamas adalah kelompok bersenjata Arab Palestina yang telah berkuasa di Gaza sejak tahun 2007. Israel, bersama dengan beberapa negara lainnya, menganggap Hamas sebagai kelompok teroris dan kali ini Israel telah memblokade total Gaza dari arah mana pun, agar para gembong Hamas tak melarikan diri secara pengecut begitu saja. Titik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline