Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

"Wis Wayahe" dan "The Last Minute" dalam Pilpres Kita

Diperbarui: 28 September 2023   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wis Wayahe. Sebuah spanduk Gerindra di Merjosari Malang  untuk Prabowo yang katanya sudah waktunya jadi RI 1. Foto : Parlin Pakpahan

Wis Wayahe dan The Last Minute dalam Pilpres Kita

Tiga Bacapres itu sudah pasti ya Ganjar, Prabowo, dan Anies. 19 Oktober ini pendaftaran capres sudah dimulai, termasuk cawapresnya. Waktu yang disediakan 1 minggu. Itu pun sudah berlebihan. Seharusnya cukup 3-4 hari saja, sudah termasuk uji kesehatan. Nah, mumpung masih kebanjiran waktu, silakan cari pendamping Anda dari kolong jembatan sampai president suite hotel bintang sepuluh.

Meski sudah di-deadline seperti itu, suara-suara dari warkop-warkop yang bertaburan di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Malang kebanyakan hanya menyoal pacar gue gini-gitu, sialan tuh dosen pelit banget kasi nilai, harga beras bakalan naik lo, ntar kita makan harus patungan ya, kalaupun ada masalah politik, capres khususnya, celetukannya palingan, "Yang lain emang nggak ada? Koq itu lagi itu lagi ya orangnya, dasar....."

Lepas dari Starling alias Starbuck Keliling, terlihat baru Anies yang punya pendamping, yaitu Cak Imin. Maka pasangan ini oleh Nasdem dkk disebut "Amin". Kemudian akronim ini digelegarkan dalam gerak jalan sehat di Sulsel yang konon diikuti jutaan orang. 

Kemudian digelegarkan lagi ketika diberitakan Amin menghadiri perkawinan putrinya Mbah Rizieq. Mungkin dari dua ledakan itu, cukupanlah untuk menaikkan elektabilitas Anies, tapi tidak untuk Jatim. Yang dulunya mulai dari Jombang hingga Surabaya dan Malang dihiasi gambar Cak Imin yang dicapreskan, gambar itu ternyata sudah lama digulung. Sebagai gantinya kini gambar Prabowo ada di mana-mana dengan tulisan singkat "Wis Wayahe" atau 'sudah saatnya bagi Prabowo untuk jadi RI 1'. Lha gambar Ganjar ada tapi minim banget.

PDIP dan Gerindra ternyata masih menunggu The Last Minute atau detik-detik terakhir. Istilah ini diangkat dari khasanah budaya politik kontemporer kita, ya siapa tahu. Tapi siapa lagi. Itu tak mungkin. Sejauh mata memandang Jakarta dan sekitarnya, tak ada lagi orang, kecuali Ganjar dan Prabowo. Maka tak salah warkop-warkop seantero Jawa hanya bilang elo lagi elo lagi. Mau gimana lagi. Kan tak mungkin mencarinya sampai ke ujung tertimur Indonesia, yaitu Merauke. Hanya burung Cenderawasih yang ada di situ.

So, last minute yang sesungguhnya kini adalah bagaimana PDIP dan Gerindra mencari cawapresnya, yaitu bagaimana mendapatkan cawapres yang menghentak dan dapat menaikkan elektabilitas keduanya. Kalau memang kebagian durian runtuh, apalagi durian musang king di Garoga Pangaribuan sana, tiba-tiba Yenny Wahid yang jadi cawapresnya Prabowo. Atau Ganjar dijodohkan dengan Erick Thohir. Tiba-tiba salah satu di antaranya dapat menghentak massa pemilih ke barisannya, maka Pilpres 2024 pun sangat efisien bukan. Hanya satu putaran brow.

Itulah perkiraan yang bisa dipetik dari teater politik kita sekarang. Harus The Last Minute dulu. Siapa tahu dan siapa tahu, Nah.

Poling Terakhir

Peneliti IPS atau Indonesia Polling Stations, Alfin Sugianto, merilis hasil survei terakhirnya yang didasari pada pertanyaan jika pilpres dilakukan hari ini, siapa tokoh yang akan dipilih. Hasilnya, mayoritas memilih Prabowo, selengkapnya Prabowo Soebianto 40,8%; Ganjar Pranowo 35,9%; Anies Baswedan 20,2%; Tidak tahu 3,1%. Dengan hasil seperti ini, pilpres akan terjadi dua putaran. Prabowo dan Ganjar maju ke putaran kedua, sedangkan Anies tereliminasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline