Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Hilirisasi Nickel Legacy Strategis Pemerintahan Jokowi

Diperbarui: 17 September 2023   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Nickel di genggaman Indonesia. Foto: cnbcindonesia.com

Hilirisasi Nickel Legacy Strategis Pemerintahan Jokowi

Ribut-ribut soal Nickel sepertinya sudah semakin menyurut, terutama setelah Menko Marves Luhut Panjaitan melancarkan diplomasi ekonomi terhadap dunia barat dan ketemu petinggi UE di Eropa.

Nickel memang primadona Indonesia untuk sekarang dan jangka panjang sampai siapa tahu ketemu sumber energi baru di planet Mars yang dapat ditambang dan langsung diolah di planet merah itu sebelum dikirim ke bumi dalam kemasan nano teknologi futuristik.

Seperti apa dia, bisa kita tanyakan ilmuwan AS di MIT AS atau sekurangnya tanyalah BRIN yang katanya sudah berbenah jauh setelah dipayungi oleh Bu Mega.

Apa itu Nickel dan apa saja unsur-unsur lainnya yang diperlukan yang dapat membuat Nickel menjadi baterai lithium yang oke punya untuk mobil listrik dan kenderaan listrik lainnya seperti yang diimpikan warga dunia sekarang.

Nickel adalah unsur kimia dengan simbol Ni dan nomor atom 28 dalam tabel periodik. Ini adalah logam transisi yang ditemukan secara alami dalam berbagai mineral dan bijih, serta merupakan salah satu logam yang paling umum digunakan dalam berbagai aplikasi industri. Nickel memiliki beberapa sifat yang membuatnya menarik dalam penggunaan sebagai baterai lithium-ion untuk mobil listrik dan kendaraan listrik lainnya.

Beberapa unsur dan komponen penting yang terlibat dalam baterai lithium-ion yang mengandung Nickel adalah :

Kathode (Elektroda Positif)

Nickel (Ni). Nickel digunakan dalam bentuk oksida nickel-kobalt-mangan (NCM) atau oksida nickel-kobalt-aluminium (NCA) dalam kathode baterai lithium-ion. Ini memberikan kapasitas energi yang tinggi pada baterai.

Kobalt (Co). Kobalt sering digunakan dalam kombinasi dengan Nickel dan mangan untuk membentuk kathode. Meskipun terlibat dalam kinerja baterai, penggunaan kobalt memiliki masalah etika dan lingkungan, sehingga ada upaya untuk mengurangi atau menggantikan kobalt dalam teknologi baterai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline