Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Perang Russia Vs Ukraina Bukan Untuk Keseimbangan Demokrasi Dunia

Diperbarui: 3 Agustus 2023   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu negara Ukraina Olena Zelenska dan keseimbangan demokrasi di dunia. Foto: dikolase dari newsweek.com dan visualcapitalist.com

Perang Russia Vs Ukraina Bukan Untuk Keseimbangan Demokrasi Dunia

Dalam edisi 2 August ybl, Newsweek menggarisbawahi warning dari Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska yang mendesak sekutu negaranya AS dan dunia barat untuk tidak kehilangan harapan dalam perang melawan Russia.

Sekarang di bulan ke-17 perang Russia Vs Ukraina, Kyiv memang terus melaju sebagaimana dijanjikan Zelensky untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Russia di Tenggara Ukraina. Ofensif ini sudah dimulai sejak awal musim panas. Tapi sayang serangan balik itu berjalan seperti siput. Tentara Ukraina menghadapi medan ranjau yang sulit. Peralatan militer barat yang dipasok selama ini, termasuk MBT Bradley, Challengers dan Leopard terlihat tak berdaya di tangan pasukan yang belum menjiwai sepenuhnya peralatan militer canggih itu. Canggih bagi pasukan barat, tapi tidak di tangan militer Ukraina yang baru mau membaratkan diri. Toh sejarah tahu persis bahwa Ukraina adalah bagian dari Uni Soviet lama, maka mereka tentu lebih akrab dengan peralatan tempur made in Russia. Terbukti "man behind the gun" dalam pertukaran secepat itu menjadi berantakan di medan ranjau Russia.

Beberapa saat setelah serbuan Russia pada Pebruari 2022, pertahanan Ukraina boleh dikata sudah bolong-bolong dan tidak lagi bisa mengandalkan persenjataan jadul ex Uni Soviet. Itu sudah hampir semua dihancurkan Russia. Dan sekarang ini Ukraina praktis bergantung sepenuhnya pada bantuan militer Barat, dengan AS yang menjanjikan lebih dari US $ 43 miliar sejak Russia melancarkan invasi penuhnya.

Para pemimpin Barat, khususnya Presiden AS Joe Biden, telah berjanji untuk berdiri di samping Ukraina selama diperlukan. Namun dalam wawancara eksklusif dengan suratkabar online Inggeris, The Independent, Zelenska menyatakan keprihatinannya bahwa masyarakat internasional mungkin mulai kehilangan minat terhadap perang Russia Vs Ukraina yang berkepanjangan itu.

"Jika Russia menang sekarang, itu akan menjadi skenario terburuk bagi seluruh umat manusia. Ini berarti pencegah global tidak berfungsi. Dengan kata lain siapa pun yang memiliki kekuatan, dan kemampuan keuangan yang memadai dapat melakukan apapun yang mereka inginkan," tandas Zelenska -- Lih independent.co.uk dalam https://tinyurl.com/27ws7ty2

Dia mengatakan bahwa negaranya sangat membutuhkan dukungan "lebih cepat" untuk dapat memerangi pasukan Russia yang lebih siap. Janji bantuan militer dan kemanusiaan jangka panjang tidak akan membantu memenangkan perang jika pengiriman terlalu lambat, Zelenska mengingatkan AS dan barat.

Ukraina memang akan terus dan terus mendengar dari mitra baratnya bahwa mereka akan bersama Ukraina selama diperlukan. "'Panjang' bukanlah kata yang harus digunakan. Ukraina harus menggunakan kata 'lebih cepat'," demikian pesan tajam Zelenska.

Ukraina membayar perang ini dengan nyawa serdadu dan rakyat Ukraina. Sementara AS dan barat membayar dengan sumberdayanya. Menurut Zelenska itu adalah hal yang tidak sebanding. Tak heran menjurubicarai suaminya Volodymyr Zelensky, ia mendesak barat untuk mempercepat bantuan militer yang dibutuhkan Ukraina sekarang.

Dalam beberapa pekan terakhir, tentara Russia menargetkan pertanian, pelabuhan, dan fasilitas penyimpanan makanan, setelah Presiden Putin menarik diri dari kesepakatan biji-bijian yang ditengahi PBB yang memungkinkan ekspor biji-bijian dan minyak Ukraina berlangsung aman melalui Laut Hitam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline