Patung Kristus Raja (Cristo Rei) Yang Tak Terlupakan di Fatucama Dili
Diaryku memang tak setiap hari kuisi. Tapi yang terasa penting dalam hari-hari yang kulalui ya kucatat, seperti patung Kristus Raja di Fatucama Dili, Timorleste.
Beberapa waktu lalu aku berkesempatan ke Dili. Tak terasa Dili yang di masa Indonesia (1976-1999) adalah ibukota propinsi Timtim, kini adalah ibukota negara Timorleste.
Kota tepi pantai yang panjang sejarahnya itu sempat kukelilingi, mulai dari bekas kantor Gubernur Timtim yang kini menjadi kantor PM Timorleste, Mercado, Taibesi, Bairopite, Comoro, Tasitolu, dan balik lagi ke Jln Nicolau Lobato setelah melalui kantor Presidente Timorleste di Jalan raya Comoro yang dulu adalah landasan untuk helikopter ABRI.
Cukup lumayan perubahannya, seperti misalnya Universitas baru setelah Untim (Universitas negeri Timor Timur) di bilangan Caicoli peninggalan Indonesia, yi Unpaz (Universidade da Paz) atau Universitas Perdamaian di Dili Barat tak jauh dari bandara Comoro dimasa Indonesia yang sekarang menjadi bandara Presidente Nicolau Lobato.
Besoknya saya berkelana dalam sebuah perjalanan yang cukup melelahkan ke bukit Metinaro menemani Rudolf Santos Pangaribuan yang biasa dipanggil Dofu untuk urusan proyek air bersih dari Walikota Dili.
Dofu adalah putera semata wayangnya sobat jadulku Robert Pangaribuan. Ia tinggal di downtown Dili di Jln Presidente Nicolau Lobato (d/h Jln Jose Maria Marques). Robert dan isterinya yang Indo Portugis Cesaltina Exposto Maria dos Santos mengelola usaha mereka Rocella Cafe sekaligus penginapan disitu sejak tahun 2000.
Rocella Cafe adalah salah satu cafe tertua di kota Dili sejak Timtim merdeka menjadi Timorleste. Lokasinya sangat strategis, dekat ke kantor PM yang dulunya adalah kantor Gubernur Timtim, juga dekat ke Pelabuhan laut dan bandara Nicolau Lobato, dan sekitar 5-7 Km ke Cristo Rei, Areia Branca, Metiaut, Dili timur.