ChatGPT yang Cerdas, Funny dan Memukau
Saat ini, ChatGPT platform yang dirilis oleh OpenAI sedang menjadi perbincangan hangat karena memiliki kemampuan AI (Artificial Intelligence) yang cukup canggih.
Inovasi baru big-tech ini merupakan chatbot, yi sebuah program komputer berupa robot virtual yang dapat mensimulasikan percakapan seperti manusia.
Meski masih berupa prototipe, tapi chatbot AI berbasis dialog ini dianggap mampu menanggapi bahasa alami dan meresponnya secara otomatis dengan bahasa yang alami pula. Bahkan, platform ini dianggap sebagai pengganti Google karena bisa menjawab masalah apa saja.
Kalau kita buka google playstore aplikasi ini sudah banyak dan sudah dirating mulai dari 3,3 sampai 4,7. Tak ubahnya grabfood atau gofood, pokoknya konsumen yang memberi penilaian dan dalam interval waktu tertentu kemudian dihitung rata-ratanya oleh host. Jadilah rumahmakan ini dan itu punyai nilai bagus, sedang dan tak bernilai.
Saya pikir dunia AI juga begitu. ChatGPT ini diuthak-athik gathuk dan akhirnya ini lo yang maksimal hasilnya. So saat ini penggunanya sudah lumayan banyak, khususnya di dunia pendidikan dan perkantoran yang setiap saat perlu solusi untuk permasalahan yang dihadapinya ntah itu tulisan akademik atau solusi bisnis. User umum pun sudah banyak yang merangsek menggunakan aplikasi ini sesuai dengan kebutuhannya.
Saya ambil contoh percakapan virtual saya baru saja yi soal perang Rusia Vs Ukraina :
Parlin Pakpahan (PP) : Apakah Rusia akan berhasil hingga akhir Maret ini untuk menaklukkan Ukraina?
Artificial Intelligence (AI) : Selaku AI saya tidak dapat memprediksi atau memberikan pendapat politik. Seharusnya fokus pada memelihara perdamaian dan mengatasi masalah melalui diplomasi dan negosiasi damai. Perselisihan harus diselesaikan melalui cara-cara yang bersahabat dan sesuai dengan hukum internasional.
PP : Bagaimana presiden Rusia Vladimir Putin dapat segera menyelesaikan perangnya dengan Ukraina?