Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

G20 Summit 15-16 November di Bali dan Peluang Indonesia Mengakomodasi Krisis Global

Diperbarui: 7 November 2022   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

G20 Bali Summit. diolah dari peoplecentered.net dan g20.org. Foto kolase by Parlin Pakpahan.

G20 Summit 15-16 November di Bali dan Peluang Indonesia Mengakomodasi Krisis Global

Mencermati sikon sekarang menuju G 20 pada 15-16 November yad di Bali, hanya satu kata untuk Indonesia bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berhasil menunjukkan kepemimpinannya sebagai teladan Indonesia 1 ke depan pasca pemilu serentak 2024, yi tanpa banyak cingcong berhasil memanage tim intinya mempersiapkan G 20 dengan sebaik-baiknya.

Jokowi memiliki Menko yang piawai mengeksekusi tugas-tugas strategis. Siapa lagi kalau bukan Luhut Binsar Panjaitan. Juga Jokowi memiliki Menkeu Sri Mulyani yang piawai mengatur belanja negara, sehingga boleh dikata di tengah kecamuk pandemi Covid-19 selama 3 tahun terakhir ditambah krisis Ukraina sejak akhir pebruari lalu di mandala Eropa, ekonomi Indonesia relatif aman dan termanage optimal.

G20

Kelompok Dua Puluh atau G20 (Group of Twenty) adalah kelompok yang terdiri dari 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah satu organisasi antar pemerintah dan supra nasional yaitu Uni Eropa. Secara resmi G20 dinamakan "The Group of Twenty (G20) Finance Ministers and Central Bank Governors" atau Kelompok Dua puluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. 

Kelompok ini dibentuk tahun 1999 sebagai forum antar pemerintah yang secara sistematis menghimpun kekuatan ekonomi maju dan berkembang untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia. Pertemuan perdana G20 berlangsung di Berlin, 15-16 Desember 1999 dengan tuan rumah menteri keuangan Jerman dan Kanada.

Latar belakang pembentukan forum ini berawal dari Krisis Keuangan 1998 dan pendapat yang muncul pada forum G7 mengenai kurang efektifnya pertemuan itu bila tidak melibatkan kekuatan ekonomi lain agar keputusan-keputusan yang dibuat berpengaruh lebih besar dengan mendengarkan kepentingan yang barangkali tidak tercakup dalam kelompok kecil G7. 

Kelompok ini menghimpun hampir 90% produk nasional bruto (PNB, GNP) dunia, 80% total perdagangan dunia dan dua per tiga penduduk dunia.

Sebagai forum ekonomi, G20 lebih banyak menjadi ajang konsultasi dan kerjasama hal-hal yang berkaitan dengan sistem moneter internasional. Terdapat pertemuan yang teratur untuk mengkaji, meninjau dan mendorong diskusi di antara negara industri maju dan negara sedang berkembang yang terkemuka mengenai kebijakan yang mengarah pada stabilitas keuangan internasional dan mencari upaya solutif yang tidak dapat diatasi oleh satu negara tertentu saja.

Jokowi, Putin dan Zelensky. Diolah dari tempo.co, hindustan.times dan liputan6.com. Foto kolase by Parlin Pakpahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline