Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Menelisik Krisis Ukraina dengan Pendekatan Surealis

Diperbarui: 30 Maret 2022   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Russia dan missile hypersonic S 400 Triumf. Foto : thedefensepost.com

Menelisik Krisis Ukraina Dengan Pendekatan Surrealis

Pendekatan Surrealis yang dimaksud disini adalah sebuah cara berpikir yang berusaha melepaskan rasionalitas palsu dengan memberi ruang kebebasan bagi imajinasi kita untuk berkelana dan berkombinasi dengan realitas faktual yang kita lihat dan kita rasakan. 

Dari pendekatan model begini kita akan dapat membuat sebuah proyeksi yang juga akan mix dengan imajinasi kita. Tak perlu mengkaitkan pendekatan ini dengan psikologi alam bawah sadarnya Freud atau Leon Trotsky bahkan kaum Anarkis.

Krisis Ukraina sudah memasuki hari ke-33 dan hingga sejauh ini belum klaar dalam arti militer apalagilah politik. AS dan Nato tetap pada logika dan nilai-nilai lamanya dan Russia dengan logikanya yang juga logika lama bahwa Ukraina adalah halaman depan Russia yang berbatasan dengan AS dan dunia barat. Lalu Ukraina? Ia adalah halaman imajinatif di pentas Eropa. Zelenskyy? Pastinya dia adalah tumbuhan imajinatif barat.

Dalam dinamikanya yang telah mengglobal sejauh ini. Nato dan Barat mencoba memaksakan imajinasi ini berkembang dalam realitas dunia. Tapi mereka ragu memaksakannya, karena Russia sudah lebih dulu menegaskan siapapun yang memasuki wilayah ini di samping akan merasakan kengerian militer juga wilayahnya akan merasakan kengerian serupa.

Berbagai bukti yang didapatkan Russia di teater Ukraina terlihat nyata dalam setiap penghancuran yang dilakukannya bahwa Nato sudah lama menimbun senjata di Ukraina bahkan sampai BioLab yang mengarah pada senjata pemusnah massal. 

Konon BioLab dimaksud tertera nama Hunter Biden dan Dephankam AS. Ini yang sedang dicoba ditelisik PBB atas aduan Russia yang didukung China. Tak heran Presiden AS Joe Biden semakin menggencarkan tekanan ekonominya terhadap Russia. 

Puluhan, jangan-jangan ratusan, item ekonomi dan keuangan telah diberondongkan mulai dari yang sepele Kucing Russia, Energi dan pembekuan assets oligarki Russia. Resolusi MU PBB pun digelontorkan AS yang didukung 143 negara anggota, termasuk Indonesia sebagai salah satu co-sponsor. 

Mengutip Dubes Russia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva, tindakan AS terhadap Russia tak ubahnya tindakan penjahat. Russia pun tak diam. Ia melancarkan balasan bahwa transaksi untuk energi Russia harus dibayar dengan Rubel. Ini berlaku bagi siapapun. 

Sebagai salah satu lumbung dunia, Ia juga menyetop penjualan gandum dan minyak goreng sun flower ke AS dan dunia barat. Pizza barat dan kebab Turki di middle east mulai kelabakan. Dan teman-teman dekatnya seperti UEA, Arab Saudi, Iran dan Venezuela sepertinya sudah tak sudi lagi didikte AS dan barat agar meningkatkan produksi minyak mereka sehubungan boikot energi terhadap Russia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline