Timur Pane berawal sebagai pedagang sayuran di pasar Sambu kota Medan,tetapi karena menjual sayuran tidak menghasilkan uang yang banyak,dia juga berprofesi sebagai tukang copet dan memimpin dan mengajak para pengangguran untuk menjadi anak buahnya.
Timur Pane ada orang yang ikut berperan dalam Kemerdekaan Indonesia,dan dia bergabung dengan Nasional Pelopor Indonesia (NAPINDO) pimpinan Selamat Ginting. Pada masa penjajahan Kolonial Belanda, Timur Pane sudah menjadi preman dan sangat berperan juga melawan penjajahan Kolonial Belanda.
Pada masa itu TNI di Sumatera tidak sebanyak di Pulau Jawa,kondisi peperangan membuat banyak laskar di mana-mana. Nama Timur Pane sudah terkenal sampai ke Pulau Jawa,karena keberanian dan tidak takut,bahkan ia mengaku sudah banyak membunuh orang di pertempuran. Kelompok preman yang juga ikut berjuang melawan penjajahan Belanda adalah "Laskar Naga Terbang" yang di pimpin oleh Timur Pane.
Timur Pane mengangkat dirinya sendiri sebagai Pimpinan dengan Pangkat yang unik,yaitu JENDERAL MAYOR. Pada pertempuran Medan Area,Timur Pane dan anak buahnya ikut berperang melawan penjajah. Walau ikut berjuang melawan penjajahan Belanda, namun Timur Pane juga giat melakukan tindakan kriminal untuk keuntungan pribadi dengan menjarah saudagar dan orang-orang kaya.
Pimpinan Pasukan Laskar "Naga Terbang"yang sangat terkenal di Sumatera Utara dikenal liar dan suka mengacau,bahkan suka merampas harta rakyat.Timur Pane juga giat melakukan penyeludupan karet ke Malaya melalui pelabuhan Pantai Labu dekat Lubuk Pakam. Timur Pane dan pasukannya juga menguasai beberapa perkebunan untuk menjadi sumber-sumber uang bagi dia dan pasukannya.
Timur Pane dan Mayor Liberti Malau yang merupakan Komandan Sektor II Komandemen Sumatera,juga membentuk Pasukan Brigade Marsose,yang mayoritas anggotanya orang Batak Toba dan bermarkas di Parapat dan anak buahnya di beri pangkat-pangkat seperti militer,walaupun mereka belum tentara resmi.
Nama Marsose dipilih agar pasukannya terkesan sangar dan ditakuti. Marsose juga merupakan pasukan andalan KNIL yang kejam terhadap lawan-lawannya.
Kisah Timur Pane inilah yang sepertinya menjadi inspirasi sutradara terkenal Asrul Sani, untuk membuat film NAGA BONAR yang dirilis tahun 1986. Timur Pane dikenang sebagai legenda revolusi Sumatera Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H