Lihat ke Halaman Asli

Apakah Budaya Tulis Tangan akan Hilang di Masa Depan?

Diperbarui: 10 Desember 2023   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com/pexels

Ilustrasi menulis (pixabay.com/pexels)

Suatu saat saya berpikir: "Apakah mungkin di masa depan orang-orang tidak lagi mampu menulis dengan tangannya di atas kertas? Atau mungkinkah ada kondisi lain di masa depan, bahwa tulisan tangan akan dihargai sebagaimana sebuah karya seni yang bernilai tinggi karena jarang ada orang yang bisa melakukannya?" 

Jika saya menelisik di lingkungan sekitar saya atau pun mengamati tulisan murid-murid saya di zaman sekarang, rasanya kualitas tulisan tangan mereka berbeda jauh dari tulisan tangan murid-murid zaman dulu. Semacam terjadi degradasi keindahan tulisan tangan. Walaupun tak jarang ada saja yang memiliki tulisan yang indah, namun secara umum nampaknya tulisan tangan generasi selanjutnya tidak seindah dulu. Saya menduga bahwa menulis di kertas tidak lagi menjadi suatu kebiasaan dari generasi di zaman sekarang.

Mengapa hal ini terjadi? Manusia zaman dahulu terbiasa atau lebih tepatnya terpaksa harus memperindah tulisan tangan mereka karena memang tidak ada cara lain untuk menyampaikan gagasan dengan orang di tempat yang jauh selain dengan menulis surat. Di zaman sekarang, kemampuan menulis di atas kertas digantikan dengan menyentuh huruf yang ada di layar smartphone.

Mungkin kemampuan menulis di atas kertas ini masih diperlukan di sekolah, ketika seseorang mencatat apa yang dikatakan atau diterangkan oleh gurunya ketika membuat catatan di papan tulis. Atau ketika ia harus menulis jawaban pada lembar-lembar jawaban saat ujian.

Namun secara perlahan, hal ini pun akan terganti dengan cara yang sama pada layar gadget smartphone tadi. Beberapa sekolah sudah menerapkan ujian paperless dengan cara membuat soal menggunakan google form ataupun lewat aplikasi serupa yang membuat siswa tidak perlu lagi menulis jawaban dengan pena atau pensil di kertas, tetapi cukup dengan mengetik huruf.

Bagaimana dengan kegiatan mencatat? Mayoritas siswa di beberapa sekolah yang sudah maju atau mayoritas anak kuliah di universitas sudah memiliki laptop sendiri. Mereka terbiasa mencatat dengan mengetik tombol keyboard laptop tersebut. Para guru atau dosen pun tidak perlu mencoret-coret papan tulis dengan tulisan tangan, tetapi cukup menyorotnya dengan sorotan LCD.

Rasanya, ketika semua teknologi ini secara merata dimiliki oleh semua orang dan diterapkan secara merata di bidang Pendidikan, menulis hanya akan menjadi keahlian yang secara terbatas dimiliki oleh orang-orang tertentu, atau lebih tepatnya hanya dapat dikerjakan oleh orang yang berbakat. Kemampuan menulis dengan tangan akan dihargai sebagaimana layaknya kita menghargai karya seni bernilai tinggi.

Kemampuan menulis yang indah dan baik, akan sama kedudukannya dengan kemampuan menggambar yang hanya dimiliki segelintir orang di masa depan.

Apakah perkembangan ini merupakan sebuah kemajuan dan keuntungan, atau malah sebuah bentuk kemunduran di lain pihak? Peradaban kita sedang bergerak ke arah yang sering tidak dapat kita bayangkan sebelumnya. Namun kita harus siap dengan segala konsekuensi yang ada.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline