Lihat ke Halaman Asli

Seri Periode Utama dalam Peradaban Manusia (VI): Munculnya Peradaban di Yunani

Diperbarui: 15 Maret 2023   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com/nonbirinonko

Reruntuhan Parthenon, simbol kejayaan Yunani Kuno

Awal Kemunculan Peradaban Yunani: Kebudayaan di Pulau Kreta

Di daerah Barat, sekitar tahun 2000 SM, di pulau Kreta berkembanglah sebuah kebudayaan yang akan menjadi dasar bagi peradaban agung bangsa Yunani. Di pulau ini ditemukan berbagai lukisan fresco yang bercerita tentang kepercayaan kesuburan dewi ibu dan banteng.

Bangsa micenia datang ke yunani sekitar akhir zaman perunggu (1600-1200 SM). Mereka adalah golongan pedagang, dan prajurut perang. Mereka mendirikan sebuah kerajaan di pulau ini. Di masa ini pula, berkembanglah kerajaan kota (Polis). Polis sendiri terdiri dari beberapa desa atau beberapa pecahan kota kecil yang bersatu membentuk sebuah negara. Pemerintah Polis mengatur warga Negara dan tentara. Pada masa itu, bangsa Yunani bertempat tinggal dan menyebarkan budaya mereka di sepanjang Mediterania.

Polis-polis atau negara kota

Tidak seperti bangsa lain pada saat itu yang senang mendirikan kerajaan-kerajaan besar dan bahkan imperium, bangsa Yunani lebih suka mendirikan kerajaan-kerajaan tingkat kota yang secara mandiri mengurus tata kelola kotanya sendiri. Sistem negara kota ini disebut sebagai polis. Negara kota atau polis-polis Yunani yang tercatat dalam sejarah contohnya: Athena, Sparta, Miletos, Thebes, Delfi, Korintus, Efesus dan Miletos.

Di antara semua negara kota Yunani, Athena dan Sparta adalah yang paling menonjol. Mereka mencapai puncak kejayaan pada sekitar abad VIII-VI SM. Athena yang merupakan kota perdagangan yang ramai mengembangkan kebebasan berpendapat bagi setia warga kotanya untuk mengambil keputusan penting. Ini merupakan cikal bakal system demokrasi yang dikenal oleh dunia. Di Athena juga muncul cendikianwan yang berpengaruh dalam sejarah pemikiran Barat seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles.

Sementara itu, Sparta lebih mengembangkan kekuatan militernya. Para pemuda dididik secara keras sejak berusia 7 tahun untuk menjadi atlet dan prajurit yang tangguh. Mereka bahkan pernah mengalami kemenangan ketika melawan kerajaan adidaya dari Asia: Persia, hanya dengan jumlah prajurit yang lebih sedikit.

Walaupun memiliki pemerintahan sendiri-sendiri, biasanya polis-polis ini menetapkan salah satu polis di antaranya sebagai pemimpin simbolis di antara semua polis Yunani, dan kepemimpinan itu ditentukan secara demokratis.

Persaingan antara kedua polis paling berpengaruh: Athena dan Sparta memanas dan berujung pada perang Peloponesia pada tahun 431-404 SM. Akibat perang ini, kedua kota ini melemah dan Thebes akhirnya dijadikan ibukota federasi Yunani. Ketidaksetujuan berbagai polis di Yunani terhadap kepemimpinan Thebes membuat Yunani terpuruk dalam perang saudara berkepanjangan. Kekisruhan ini dimanfaatkan oleh Kerajaan Makedonia di Utara Yunani untuk menguasai Yunani.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline