Lihat ke Halaman Asli

Waktu

Diperbarui: 3 Februari 2023   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Jam Pasir/Pixabay.com)

Aku berpijak pada kesenyapan abadi

Memandang lintasan peradaban yang mengalir di pelupuk mataku,

Kurasakan hangatnya lelehan kepedihan, basahi lereng pipiku

Dan aku terbangun di malam itu...

Semuanya tak lagi sama

Yang indah menjadi kenangan

 Yang pilu menjadi luka

Tak satupun kesan yang bertahan... semuanya hilang

Ya, hilang tergilas tanpa ampas, oleh gelinding roda sejarah

Dikunyah oleh pusaran kenyataan yang terus berputar,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline