Lihat ke Halaman Asli

"Perteduhan"

Diperbarui: 27 Januari 2023   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                           (https://pixabay.com)

Halimun kelabu nan pekat itu makin menggumpal,

Makin gelap dan makin padat mengepul

Sesaat kemudian jutaan tetes bening nan sejuk jatuh menusuk bumi.

Sejuta manusia berteriak "Hujan!"

Aku masih berdiri di tepian bumi yang paling beku,

Sambil melemparkan senyuman yang paling hangat,

Mereka yang menangkap sorot mataku yang teduh.

Hari ini mereka bertanya padaku, "di manakah tempat perteduhanmu?" 

Sampai hari ini pun aku tak menjawab mereka.

Kemarin seorang gadis kecil mengomeliku "kamu masih berdiri di sana. Untuk apakah?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline