Tak ada katamu yang mati, ia selalu kata yang tertawa di balik derita penulisnya. Puisi-puisimu adalah keindahan yang senantiasa memeluk tubuh-tubuh rapuh, dipanaskannya darah-darah beku yang menutup mata.
Suratmu ialah cinta yang tak pernah padam, meski banyak orang-ingin mematikannya, ia berkobar, melawan. Ia adalah api yang menyuburkan bunga-bunga hatiku yang hampir mati. Jika ada satu keindahan di hatiku sudah pasti ia adalah cintamu.
Dan aku di sini, masih terbakar oleh suratmu..
Ig: @coretanku_tintaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H