Kerasnya kehidupan membuatku harus menjadi orang yang egois, Aku gila.... sangat gila. Aku tidak pernah mau repot memikirkan orang lain apalagi jika bisa membuat ku merasa sedih. Aku ingin selalu bahagia apapun yang terjadi, itulah keputusanku dalam menjalani hidup ini. Tak pernah akan ku lakukan sesuatu yang bisa memberatkan hatiku. Persetan dengan semua hal menyedihkan di dunia ini...
Panggil saja aku Nayla, sekarang umurku masih 16 tahun. Masih di bangku SMA. orang-orang terbiasa melihatku dengan penuh tawa dan kedamaian, namun kenyataannya Aku jauh dari apa yang orag lain pikirkan. Apa yang mereka lihat tentangku membuat mereka orang-orang yang mengealku ataupun orang yang baru tau tentangku ingin terus ada di sekitar Ku. Tak jarang mereka yang cowok ingin menjadikan ku sbagai pacar, dan tak henti-hentinya nya mengejar ku, namun terjerat oleh sebuah hubungan bukanlah diriku yang aku inginkan. Aku tidak menyukai sebuah ikatan... apalagi ikatan yang akan membuatku harus mengikuti hukum-hukumnya yang murahan. tapi aku akan menerima sipapun menjadi temanku, tanpa sarat atau apapun.
Berbagai alasan Aku katakan untuk menjauh dari beberapa cowok. teman sekolah maupun teman lingkungan, namun tidak mempan begitu saja. mereka tidak peduli saat ku katakan belum ingin pacaran.
Sebenarnya aku sudah mencoba dekat dengan beberapa cowok tahun lalu, namun kenyataan yang hanya membuatku kerepotan membuatku tidak ingin mengulang cerita yang sama lagi, cowok yang mengikuti ku kenanasaja aku pergi, menelpon berulang kali, membeli barang2 lebay. Atau menjaga gerbang rumah ku berjam jam hingga aku menjadi gosip di lingkunganku. Aku membenci semuanya... apalagi pada cowok yang mengaku sungguh sungguh menyukaiku benar benar membuatku kerepotan dan tidak bisa bernapas.
Sosok Pannji pun masuk dalam kehidupanku. Aku sudah mengenalnya sejak lama walau hanya sekedar tau namanya dan daerah tempat dia tinggal. Dia sering menjadi pembicaraan orang di lingkungan sekolah ku, karna memiliki paras yang tampan bak opa opa dalam drama Korea. Jadi akan lebih aneh jika orang tidak tau tentangnya apalagi mantan pacarnya bertebaran disana sini.
Suatu hari sekitar jam 5 sore, aku terbangun dari tidur siangku yang panjang, aku keluar dari kamar tidur dengan rambut berantakan, menggunakan baju kaos kebesaran dan sepotong celana yang cukup pendek.
Aku berniat mencari segelas air putih di dapur, namun aku tersentak ketika seseorang berkata "bisa pinjam pisaunya dek..?". Dua orang peria dewasa sedang memperbaiki Tv di ruang keluarga rumahku. Aku mengenal mereka berdua yang tak lain adalah pak Jay tukang yang biasa memperbaiki Tv di lingkungan tempat ku tinggal dan Panji.
Aku sangat terkejut dan tentu saja malu, tapi tidak ku tampakkan di depan mereka. Aku bersikap sewajarnya walau merasa sangat tidak nyaman dengan penampilanku. Kuambilkan mereka pisau dari dapur dan berniat masuk kembali namun pak Jay, kembali menanyakan beberapahal yang membuatku harus tetap diam.
Kira-kira 30 menit Tv ku selsai di perbaiki dan kembali normal. Pak Jay bilang ibu ku keluar rumah tidak lama setelah pak Jay sampai, namun belum juga kembali. aku memberikan pak Jay No hpku agar bisa mengompirmasi beberapa alat yang harus di bayar pada ibu.
Begitu saja awal kita bertemu, aku dan panji bahkan tidak mengucapkan sepatah kata waktu itu, hanya sesekali saling lihat...
Seiring berjalannya waktu, setelah menelpon ku beberapa kali dan kita pun kertemuan. Dan akhirnya pacaran...