Lihat ke Halaman Asli

Sang Pujangga

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sang pujangga telah pergi
Mengadu nasib dengan pikirannya
Membelai setiap kekesalan
Bermimpi merelakan zaman yang uzur

Sang pujangga telah pergi
Menyusuri lorong kesunyian
Hanya ditemani indera khayalan
Menerka zaman yang tak berpihak

Sang pujangga telah pergi
Bersama nafsu yang membara
Menahan sakitnya urat kebohongan
Diantara belenggu sang penindas

Sang pujangga telah pergi
Diiringi tangis rasa haru
Do’a-do’ kemenangan yang tak terlihat
Dalam gelapnya ruang kebebasan.

(Puisi ini saya tulis waktu ""WS RENDRA"" Meninggal dunia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline