Lihat ke Halaman Asli

Lukman Darwis

masyarakat biasa yang suka informasi

Mengenal Songkok To Bone

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13960734132035926881


Songkok To Bone yang sedang dipakai oleh anak-anak kecil dalam sebuah acara pesta perkawinan.

Songkok to Bone merupakan ciri khas songkok orang bugis (kelengkapan pakaian adat orang bugis), khususnya kaum laki-laki.  Songkok ini juga di kenal dengan songkok pamiring (pamiring = pinggir) karena pada bagian bawah songkok/pinggiran bagian bawah diselingi dengan benang emas atau benang perak. Selain itu juga dikenal dengan nama songkok recca. Pemberian nama songkok to Bone kemungkinan disebabkan oleh songkok ini pertama kali dibuat di Bone. Namun sekarang pembuatannya sudah ada di daerah lain seperti di Kabupaten Takalar. Songkok To Bone terbuat dari bahan urat pelepa pohon lontar yang dianyam. Songkok to Bone umumnya 2 warna yaitu warna hitam dan krem dengan warna pamiring keemasan.

Pada masa kejayaan kerajaan Bugis dan Makassar, songkok ini hanya bisa dipakai dari kalangan bangsawan tinggi dan memiliki aturan-aturan. Adapun aturannya adalah :


  1. Bagi bangsawan tinggi atau berkedudukan sebagai raja dari kerajaan besar dan bagi anak raja yang         berketurunan Maddara Takku ( berdara biru), anak Mattola, Anak Matase’ dapat menggunakan songkok pamiring yang selurunya terbuat dari emas murni (bahasa bugis “ulaweng  bubbu”).
  2. Bagi Arung Mattola Menre, Anak Arung Manrapi, Anak Arung Sipuwe dan Anakarung dapat memakai   songkok pamiring dengan lebar emasnya tiga per lima dari tinggi songkok.
  3. Bagi golongan Rajeng Matase, Rajeng Malebbi dapat memakai songkong pamiring dengan lebar emas   setengah dari tinggi songkok.
  4. Golongan Tau Deceng, Tau Maradeka dan Tau Sama diperkenankan memakai songkok bone dengan       pinggiran emas.
  5. Golongan Ata sama sekali tidak dibenarkan memakai songkok ini.

Seiring dengan perkembangan zaman, aturan-aturan diatas tidak berlaku lagi dan semua lapisan masyarakat bisa memakainya. Songkok to Bone sudah banyak dijual toko pakaian adat di Bone, Makassar, Wajo, Soppeng dan daerahnya lainnya yang ada di Sulawesi Selatan. Songkok pamiring sudah bisa didapat dengan harga minamal 50 ribu. Mengenai model pemiring emasnya tergantung dari kemampuan orang untuk membelinya.

Yang lebih menarik lagi, songkok to Bone tidak mesti dipadukan dengan jas tutup (Pakaian adat Bugis) tetapi bisa dipadukan dengan kemeja atau kaos oblong.  Selain itu bukan hanya dipakai kalau ada cara adat seperti pesta perkawinan atau pesta adat tetapi bisa dipakai untuk jalan-jalan atau acara-acara yang tidak resmi lainnya.  Anda mau mencoba? Yang jelas dijamin tambah gagah bila memakai songkok ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline