Nama lengkapnya Viktor S. Sirait. Jangan keliru ya, Viktor dengan huruf K bukan C. Nama yang diadopsi dari Barat oleh orang Batak. Berhubung karena bahasa Batak dikenal kurang akrab dengan huruf C, penggantinya adalah K. Setidaknya begitu yang berlaku di masyarakat Batak, dulu. Viktor dari segi umur memang masuk kategori anak zaman dulu, bukan now.
Lalu siapa sih Viktor? Kalangan awam memang belum terlalu familiar dengan nama ini. Saya juga belum pernah bertemu secara langsung dengan Viktor. Hanya mengenalnya lewat pemberitaan media, juga dari kawan yang tahu sedikit tentang Viktor.
Namun saya yakin, Viktor sudah tersohor di kelompok relawan Jokowi. Kalau tidak, Viktor mustahil terpilih sebagai Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden yang disingkat Bara JP. Secara aklamasi pula, tanpa ribut-ribut macam parpol yang senang menggagas kubu-kubuan.
Viktor terpilih dalam Kongres Nasional Bara JP di Bogor, Jumat, 2 Agustus 2019, menggantikan Ketum Bara JP sebelumnya, Sihol Manullang. Periodenya sama seperti Jokowi yakni 2019-2024.
Di Bara JP, Viktor adalah wajah lama. Ikut membidani kelompok relawan ini bersama Sihol Manullang serta beberapa tokoh lainnya. Bara JP kemudian berperan mengantarkan Jokowi ke Istana pada 2014 lalu. Maka sangat wajar ketika Viktor diganjar posisi Komisaris di sebuah perusahaan BUMN.
Tapi jangan salah, bila menilik latar belakangnya, Viktor layak menempati posisi Komisaris. Pengalamannya sudah banyak menempati jabatan bergengsi di sejumlah perusahaan.
Pendidikan Viktor ikut mendukung, ia jebolan ITB. Jadi sepertinya jabatan Komisaris itu bukan ujug-ujug diberikan begitu saja. Memang layak dari segi kompetensi.
Sudah berjasa memenangkan Jokowi sebanyak dua kali, berpengalaman sebagai Komisaris dan punya ijazah ITB, Viktor sangat wajar naik kelas. Menjadi salah satu menteri di kabinet Jokowi. Ikut mengawal pemerintahan Jokowi-Amin hingga 2024 mendatang.
Tapi menteri apa? Kalau itu sih urusan Jokowi mau ditempatkan di pos kementerian mana. Yang pasti, Viktor rasanya tidak akan menolak ditawari menjadi menteri.
Menurut saya begitu, entah kalau Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H