Lihat ke Halaman Asli

Ishak Pardosi

TERVERIFIKASI

Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Walau Berkelas Gurem, Jangan Anggap Remeh Dukungan PBB ke Jokowi

Diperbarui: 31 Januari 2019   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Kompas.com/Bidik layar instagram @jokowi

Mungkin banyak yang meremehkan kekuatan Partai Bulan Bintang (PBB) besutan Yusril Ihza Mahendra. Wajar saja sih, soalnya partai berbasis massa Islam tersebut masih berstatus partai gurem, alias parpol non parlemen. Berapa banyak sih massa PBB sehingga Jokowi mau saja merangkul PBB? Jika dibandingkan dengan parpol lain semisal Golkar atau NasDem, PBB memang tidak ada apa-apanya.

Bahkan, walau telah berpengalaman ikut Pemilu sejak 1999 lalu, PBB kini masih setaraf dengan kelompok parpol pendatang baru seperti Perindo, PSI, Berkarya, maupun Garuda. Setidaknya itu menurut berbagai lembaga survei. Mirisnya lagi, PBB ikut dalam gerbong parpol yang diprediksi kembali menembus parlemen pada Pemilu nanti. Langkah PBB memang semakin terseok lantaran ambang batas parlemen sudah naik tipis, dari 3,5 persen menjadi 4 persen.

Tetapi tunggu dulu. PBB boleh saja berstatus partai gurem, tetapi pengaruhnya ke Jokowi tidak bisa dipandang sebelah mata. Jokowi yang selalu dipersepsikan lawan politik sebagai pemimpin anti Islam, setidaknya kini bisa diminimalisir oleh kehadiran PBB yang massa utamanya terdiri dari golongan pemilih Islam. Dengan begitu, Jokowi kini bisa semakin bernafas lega lantaran citra negatif yang selalu dilekatkan kepadanya perlahan berkurang.

Apalagi, usai mengumumkan bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf, seperti dilansir tribunnews.com, Rabu (30/1/2019), Yusril mengaku telah banjir dukungan dari para pendukungnya. Yusril seperti ingin meyakinkan bahwa dukungan PBB ke Jokowi bukanlah sedang membawa 'gerbong kosong' tetapi betul-betul akan menambah kekuatan Jokowi.

Kalaupun ada caleg PBB yang akhirnya meninggalkan Yusril, jumlahnya hanya sedikit. Yakni hanya terdapat 80 caleg saja dari 1500 caleg PBB di seluruh Indonesia. Masih banyaknya loyalis Yusril itulah yang kemudian menjadi modal bagi Jokowi untuk meraup lebih banyak suara khususnya dari kalangan pemilih Islam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline