Lihat ke Halaman Asli

Ishak Pardosi

TERVERIFIKASI

Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Habib Rizieq Serukan Tinggalkan Partai Yusril, PBB Tamat?

Diperbarui: 29 Januari 2019   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Kompas.com

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab murka. Hubungan cukup dekat dengan Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, selama ini mendadak hambar. Pemicunya, PBB di bawah komando Yusril mendekati pencoblosan Pilpres malah mengalihkan dukungan ke capres Jokowi. Padahal selama ini, Yusril dan PBB merupakan salah satu parpol non parlemen yang cukup loyal terhadap capres Prabowo.

Seruan agar PBB ditinggalkan seluruh kader dan simpatisan FPI itu sendiri, seperti dilansir berbagai media massa, Selasa (29/1/2019) disampaikan Rizieq melalui Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif, Senin (28/1/2019). Rizieq meminta agar tidak ada lagi yang mengkampanyekan PBB maupun calegnya.

Sebagai gantinya, Rizieq mengimbau agar lebih baik mengkampanyekan caleg dalam partai Islam yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Namun seruan Rizieq itu ternyata dibalas oleh mantan pengacaranya sendiri, yakni Kapitra Ampera yang kini juga menjadi caleg dari PDIP. Kapitra mengajak untuk mengabaikan dan menolak perintah Rizieq. Dia beralasan, Yusril sudah berjuang habis-habisan membela ulama dan Islam. Adapun terkait pilihan politik di Pilpres merupakan hak individu dan tidak dapat diintervensi oleh siapapun.

Pertanyaannya, apakah PBB yang sudah susah-payah kembali dibesarkan Yusril akan kembali mengalami kegagalan menembus parlemen seperti pada Pemilu sebelumnya? Bila melihat rekam jejak PBB terutama setelah mencuatnya kasus Ahok, partai besutan Yusril ini harus diakui memperoleh banyak dukungan dari FPI di bawah komando Rizieq.

Sehingga, dengan murkanya Rizieq terhadap keputusan Yusril yang membelokkan dukungan PBB dari Prabowo ke Jokowi, tentu saja bakal mempengaruhi perolehan suara partai itu sendiri. Dengan kata lain, dengan hengkangnya dukungan FPI ke PBB, peluang partai tersebut lolos ke Senayan kini semakin tipis alias tamat.

Namun begitu, Yusril sebagai politisi senior juga tidak bisa diremehkan. Mungkin saja Yusril telah memiliki kalkulasi politik tersendiri yang tidak pernah terpikirkan oleh Habib Rizieq. Semua spekulasi ini hanya bisa terjawab setelah Pilpres 17 April nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline