Lihat ke Halaman Asli

Ishak Pardosi

TERVERIFIKASI

Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Melihat Sisi Lain Racun Kalajengking Jokowi

Diperbarui: 3 Mei 2018   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jokowi (Kompas.com)

Banyak yang meyakini bahwa Jokowi adalah seorang politisi yang penuh denga simbol-simbol politik. Memanah, bermain tinju, hingga menaiki motor chopper merupakan kegiatan Jokowi yang penuh dengan simbol. Singkatnya, perlakuan dan perkataannya tak jarang mengandung makna tersembunyi. Jokowi bukanlah politisi yang mudah dibaca meski penampilannya tergolong biasa-biasa saja.

Dalam kaitan itulah ucapan Jokowi terkait gurihnya bisnis racun kalajengking hingga menghebohkan jagad maya patut pula dimaknai dari perspektif lain. Jokowi yang mengemukakan peluang bisnis racun kalajengking dalam Musrenbangnas di Jakarta, Senin (30/4/2018) itu, bisa juga dibaca di luar dari sudut pandang ekonomi.

Meski sebetulnya, tidak ada yang keliru dari ucapan bisnis racun kalajengking alias scorpion itu. Racun kalajengking yang banyak dimanfaatkan untuk sektor kesehatan ternyata memang betul dijual mahal. Harganya 10 juta dolar AS per liter. Cuma persoalannya, mengumpulkan racun kalajengking itu bukanlah persoalan mudah. Kalaupun terkumpul, pasarnya belum tersedia dengan bebas. Lagipula, masa sih seorang Presiden mengurusi racun kalajengking?

Dengan asumsi seorang Jokowi mustahil rasanya mengurusi racun kalajengking, penafsiran yang lain dari sudut pandang politis pun layak diuji. Sebagaimana diketahui, kalajengking merupakan hewan yang mempunyai kebiasaan mengapit mangsanya sekaligus menyuntikkan bisa beracunnya. Begitulah cara kalajengking melumpuhkan mangsanya. Lantas, apa sebenarnya maksud Jokowi?

Alkisah, dalam sebuah dongeng rakyat, kodok pernah menolong kalajengking yang hendak menyeberangi sungai. Dengan menaiki punggung si kodok, kalajengking sebetulnya akan tiba di seberang sungai dengan selamat. Namun entah kenapa, kalajengking mengapit dan menyuntikkan bisa beracunnya ke punggung sang kodok hingga membuatnya lemas seketika. Konon, begitulah adaya karakter kalajengking, yang secara naluriah selalu memangsa siapa saja, tak peduli kawan ataupun lawan.

Jika karakter kalajengking seperti itu yang dimaksud, pertanyaan berikutnya adalah siapakah kalajengking yang dimaksud Jokowi? Hal yang paling aktual diamati adalah dalam konteks Pilpres 2019, khususnya penentuan siapa cawapres Jokowi. Dengan kata lain, Jokowi seperti memberi pesan kepada kandidat cawapres agar tidak berperilaku seperti kalajengking. Sudah ditolong menyeberangi sungai, di tengah jalan malah menimbulkan masalah hingga berujung pada kegagalan mencapai seberang sungai.

Seandainya itu yang ingin diungkapkan Jokowi, lalu siapakah kalajengking itu? Hanya Jokowi yang tahu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline