SEJAK bergabung dengan Kompasiana, baru kali ini artikel yang saya tulis mendapat tanggapan luar biasa. Heboh, lebih tepatnya. Kehebohan itu tergambar dari komentar-komentar yang muncul di Facebook maupun pesan langsung yang dikirimkan ke nomor ponsel saya. Penyebabnya, artikel saya berjudul “Ketika Anak Miliarder Batak Dikirim ke Timor Leste” memuat informasi yang tidak akurat. Dalam artikel disebutkan, Drs Sahat Sitorus merupakan anak miliarder Batak, DL Sitorus.
Ternyata keliru. Sahat Sitorus yang dilantik Presiden Jokowi sebagai Dubes RI di Timor Leste adalah seorang putera Dairi, Sidikalang, Sumut. Sahat Sitorus adalah seorang diplomat karir di Kemenlu. Ia memulai karirnya sejak 1983, bertugas di berbagai negara, dan terakhir menjabat sebagai Irjen Kemenlu Wilayah Timur Tengah dan Afrika, sebelum dilantik sebagai Dubes RI untuk Timor Leste pada Senin (13/3/2017).
Kebetulan, nama dan marga kedua tokoh tersebut memang sama persis. Bedanya, Sahat Sitorus yang dilantik menjadi Dubes adalah putera Dairi, sementara Sahat Sitorus anak DL Sitorus adalah putera yang berasal dari Silaen, Tobasa, Sumut. Satu asli Dairi dan satu lagi asli Tobasa. Dua kabupaten yang sama-sama pernah menjadi wilayah Kabupaten Tapanuli Utara.
Kehebohan yang muncul terkait kekeliruan artikel tersebut sangat saya maklumi. Pihak saudara dan kerabat bahkan masyarakat Dairi sangat wajar bila merasa kecewa. Saya pun tidak bermaksud untuk menyembunyikan fakta yang sebenarnya.
Sekali lagi, selamat bertugas, Tulang!