Lihat ke Halaman Asli

Pardosa Godang

Pelayan, pengajar dan pembelajar

Jadi Antitesis Anies, Pilihan Logis Heru BH Selaku Pj. Gubernur DKI Jaya

Diperbarui: 18 Oktober 2022   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/17/18212871/bakal-pertahankan-jaki-heru-budi-jangan-lihat-program-itu-dibuat-siapa

Melihat tayangan KompasTV tentang betapa meriahnya warga Jakarta menyambut kedatangan Heru Budi Hartono (HBH) di Balai Kota DKI kemarin siang menunjukkan ada golongan masyarakat yang merindukan perubahan kepemimpinan di provinsi ini. 

Tanpa harus lupa berterima kasih pada Anies dengan gaya kepemimpinan yang sudah mewarnai Jakarta selama lima tahun belakangan ini dengan berbagai pernak-perniknya, HBH selaku Penjabat Gubernur DKI sampai 2024 menjadi tumpuan harapan akan adanya perubahan.

Perubahan, Sesuatu yang Selalu Dirindukan
Adalah lumrah jika banyak orang menginginkan perubahan, apalagi yang mengarah kepada kebaikan dan perbaikan. Demikian juga dengan warga Jakarta sekarang ini. 

Bukan hanya yang tidak menyukai Anies, bahkan yang menyukai Anies pun pasti punya harapan yang sama. Selanjutnya, bergantung kepada pemimpin itu sendiri. Apakah dapat memenuhi harapan sebagaimana yang jadi impian orang-orang yang dipimpinnya, atau hanya sekadar "gone with the wind".

Salah satu artikel di indeed layak jadi rujukan, mengatakan bahwa ada empat keahlian yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam melakukan perubahan yang kesemuanya melekat pada profil HBH dengan kelengkapan pengalaman yang dimilikinya.
 
Komunikasi
Pemimpin perubahan berkomunikasi dengan tim mereka, tidak hanya tentang apa yang dimaksud dengan perubahan, tetapi juga untuk menjelaskan mengapa HBH perlu membuatnya. Menjelaskan alasan tindakan tertentu dan menghubungkannya dengan misi Pemprov DKI dapat membantu semua pemangku kepentingan dalam memahami tujuan dan dampak pekerjaan mereka. 

HBH juga dapat menjelaskan manfaat langsung perubahan bagi ASN di lingkungan Pemprov DKI dan pemangku kepentingan lainnya untuk meyakinkan mereka tentang pentingnya dan nilainya.

Kolaborasi
"Jakarta Kota Kolaborasi" pernah dijadikan jargon. HBH selaku pemimpin perubahan bertanggung jawab untuk membimbing seluruh kelompok orang melalui perencanaan dan pelaksanaan perubahan. 

Ini berarti HBH dan timnya harus ahli dalam mengetahui cara bekerja sama dengan orang lain dan membangun tim, memimpin perubahan melibatkan banyak orang dalam proses pengambilan keputusan dan mendorong mereka untuk saling membantu.

Determinasi
Tentu akan banyak tentangan dan tantangan yang akan dihadapi HBH selama kepemimpinanya. Oleh sebab itu, selaku pemimpin perubahan HBH perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi dan mengatasi hambatan untuk berubah. 

Para pemimpin perubahan biasanya menghadapi kesulitan dengan sikap positif, mentalitas pemecahan masalah, kepercayaan diri dan ketekunan. Mereka harus meluangkan waktu dan usaha untuk membuat perubahan, membantu karyawan mereka dengan kebingungan karena perubahan dan mengingat tujuan yang lebih besar untuk mempertahankan motivasi.

Aparatur di DKI Jaya yang sudah terbiasa dengan gaya kepemimpinan Anies kemungkinan mengalami "shock" karena perbedaan gaya kepemimpinan. Bagaimana reaksi mereka, ini yang harus diantisipasi oleh HBH.

Sikap Positif
Ini adalah keterampilan penting bagi pemimpin perubahan untuk menginspirasi karyawan, bekerja dalam tim, dan mencapai hasil yang diinginkan. Sikap positif dan percaya diri dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas pekerjaan dan layanan. 

Jika pemimpin memegang keyakinan bahwa hasil yang diinginkan akan terjadi, pandangan seperti itu dapat memotivasi tim untuk mencoba yang terbaik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline