Bagi yang ikut menonton tayangan Upacara Detik-detik Proklamasi dari Istana Merdeka kemarin, besar kemungkinan yang paling berkesan adalah penampilan Farel Prayoga dengan lagunya Ojo Dibandingke.
Anak 12 tahun berbakat tersebut mampu menghibur hadirin, bukan hanya Presiden dan Ibu Negara, bahkan hampir semua hadirin yang 'nggak kuat menahan godaan untuk berjoget yang diiringi lagu bersyair dan bermusik sederhana tersebut.
Konon, baru kali ini didendangkan lagu dangdut setelah upacara yang formal, khidmat dan menegangkan bagi banyak orang.
Lagu Dewasa Koq Dinyanyikan Anak-anak?
Walau bukan penutur bahasa Jawa, syair lagu tersebut mudah aku pahami. Sekilas aku tahu, itu tentang cinta yang ditolak karena yang ditaksir membanding-bandingkan penaksir dengan orang lain.
Liriknya sangat bagus dan positif, karena ada menyebutkan walau demikian "'kuberharap kau mengerti bahwa di hati ini hanya ada kamu", yang diplesetkan Farel dengan kreatif menjadi "di hati ini hanya ada pak Jokowi".
Artinya, pesan yang disampaikan bukanlah sangat terlarang bagi anak-anak. 'Nggak masalahlah ...
Sebaliknya, jadi tantangan dan "peringatan" bagi kita semua yang sadar bahwa kita memang kekurangan lagu-lagu anak yang berbobot.
Bagiku, Pemerintah -- yang direpresentasikan Presiden Jokowi -- sedang memberi pesan bahwa negara kita sedang "baik-baik saja". Hal yang memang dibuktikan dengan berbagai parameter dan prestasi yang dibukukan oleh Pemerintah: tumbuh 5,44% pada triwulan kedua dan inflasi 3,85%.
Selain itu, ingin menunjukkan bahwa revolusi mental yang didengungkan Jokowi sudah berhasil dengan menunjukkan betapa mental tangguh dengan tampil pada perhelatan besar seperti itu sudah ada pada Farel, generasi sangat muda yang dimiliki Indonesia saat ini.
Joko Tingkir (JT) yang "Dianulir"
'Nggak banyak yang tahu, ternyata sempat ada "kekacauan" kecil ketika itu.