Pengungkapan kasus terbunuhnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo -- mantan Kadiv Propam Polri yang dicopot untuk kelancaran pemeriksaan -- belakangan hari ini makin memuakkan, utamanya jika terfokus pada kelakuan dan perbuatan Sambo.
Kebohongan demi kebohongan yang diperbuatnya membuktikan bahwa Sambo bukanlah perwira dengan sikap kesatria yang jadi dambaan banyak orang. Kaget juga kalau NKRI punya jenderal dengan kualitas Sambo ...
Membunuh ajudan sendiri, anak buah yang sudah dengan setia mengabdi bahkan pada keluarga -- yang katanya sangat dijunjung tinggi martabatnya -- dengan alasan apapun sungguh tidak elok dilakukan pada situasi bukan perang sekarang ini. Mengorbankan karir polisi lainnya dari tingkat bharada sampai perwira tinggi dengan mengikuti skenario drama yang dicoba dimainkannya makin menunjukkan betapa pengecutnya seorang Sambo.
Dibandingkan dengan Rambo?
Bagai langit dan bumi, bahkan pengakuan setingkat "adik" sebagaimana yang jadi meme yang banyak beredar belakangan ini, sangat tidak pantas. Tokoh rekaan dalam film Holywood yang konon terinspirasi veteran Perang Vietnam ini adalah sosok satria ideal.
Kasihan Rambo kalau harus disandingkan dengan Sambo ...
Sambo berlagak jadi Rambo, ujungnya berakhir di prodeo
Rambo prajurit yang ahli menembak lawan di medan tempur, Sambo prajurit yang bisanya menembak ajudan sendiri di rumah sendiri pula.
Rambo sikat musuh, Sambo sikat anak buah yang dianggapnya musuh
Daripada dengerin berita buruk Sambo, mending dengerin refren Tuhan dari Bimbo di bawah ini:
Aku jauh, Engkau jauh
Aku dekat, Engkau dekat
Hati adalah cermin
Tempat pahala dan dosa bertaruh
Lirik lengkapnya mengingatkan betapa manusia tidak bisa lepas dari Sang Pencipta. Dan semua kembali kepada Beliau saja yang meminta kejujuran dan kebenaran.
Pengingat buat Sambo, para korban, dan kita semua ...