Lihat ke Halaman Asli

Pardosa Godang

Pelayan, pengajar dan pembelajar

Vlog Kurang Sopan Puan dan Reaksi Jokowi

Diperbarui: 22 Juni 2022   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.youtube.com/watch?v=fhJ4sfGZwW4

Belakangan ini ranah media sedang banyak membincangkan vlog Puan yang berisi rekaman video yang dibuat oleh Ketua DPR tersebut di ruangan bu Mega yang adalah Ketua Umum PDIP yang sekaligus adalah ibu kandungnya. Berbagai tudingan negatif ditujukan kepada Puan -- tidak menghargai Presiden, kekanakkanakan, unjuk kelebihan sebagai anak ketua umum yang paling berkuasa memutuskan segala hal yang berhubungan dengan siapa pun termasuk Presiden Jokowi yang adalah petugas partai -- dengan berbagai prediksi ke depan yang hampir semuanya juga negatif. Di antaranya kader PDIP akan tersinggung dan muak melihat perlakuan tersebut sehingga berpotensi menggembosi suara pemilih kelak.

Sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja, Puan sampai harus memberikan penjelasan khusus tentang itu. Memang penafsir bebas saja mengomentari tentang hal tersebut -- kayak interview pelamar kerja, bu Mega terbukti paling berkuasa, hukuman karena tidak mendukung Puan sebagai capres --  layaknya Puan bebas menjelaskan vlog tersebut dengan versinya.

Aku belum pernah ke lokasi tersebut, apalagi berada pada ruangan tersebut, bahkan bermimpi pun tidak. Tapi aku bisa memahami situasi yang terjadi saat perekaman vlog dilakukan:

(1)Suasananya santai (walau Puan bilang "ibu sedang serius") terlihat dari ketiadaan protokoler resmi yang memang 'nggak terlihat, sekadar mengisi waktu sebelum mereka memasuki ruangan pembukaan rakernas dalam hitungan menit saja lagi
(2)Pastinya ruangan tersebut bukan untuk mendiskusikan sesuatu yang penting dan rahasia antara Presiden dan Ketua Umum partai pendukungnya
(3)Kursi yang diduduki Jokowi yang terkesan kurang pantas (walau tentu saja harganya mahal karena terbuat dari jati yang sangat bagus ...) mungkin bersifat spontan dan dadakan. Lazim pada suatu hegemoni, tamu yang datang "menghadap" pemimpinnya berbicara dalam posisi berdiri dan takzim

Terlepas bagaimana penilaian tentang Puan yang dianggap tidak sopan, ada nilai-nilai positif yang ditunjukkan Jokowi sebagaimana biasanya. Kedatangannya pada rakernas PDIP tersebut lebih sebagai kader partai, maka sudah sepatutnya beliau menunjukkan kepatuhan pada bu Mega yang saat ini masih menjabat Ketua Umum. Itulah Jokowi, presiden kita yang memang sangat rendah hati. Kalau besok yang jadi Ketua Umum orang lain -- Pardosa Godang misalnya, hehehe ... - kepatuhan yang sama pasti akan beliau lakukan. Menghormati setiap orang sesuai kedudukannya pada situasi tertentu, memang sudah lama hilang dari kehidupan kita sehari-hari, apalagi sampai harus "mengosongkan diri".

Dan bagaimana beliau dengan ringan melambaikan tangan saat Puan dalam posisi membelakangi menyorot beliau yang duduk di kursi, benar-benar menunjukkan kemampuan pengendalian diri yang tidak banyak orang memilikinya di negeri ini. Itulah sebabnya, hanya beliaulah orang yang pantas memimpin negeri kita ini. Bukan yang lain yang bahkan punya garis keturunan bangsawan dan negarawan tapi tidak layak disebut sebagai pemimpin sejati!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline