Olah raga ekstrem di air, memberikan image yang berbeda dengan olah raga lain, bahkan sejenisnya yang "dimainkan" di air. Renang, atau polo air, misalnya. Ada kesan macho, penuh tantangan, dan ekslusif hanya untuk pemberani. Tak cukup sekadar berani, punya kemampuan berenang yang memadai itu syarat yang pasti. Juga kemampuan bekerjasama sebagai tim, suatu kemutlakan lainnya.
Dulu sekali -- waktu masih muda banget, yaaa ... - aku sangat mengimpikan bisa menikmati arung jeram. Langka, karena tidak mudah mengakses fasilitasnya pada zaman itu. Jadi, perlu upaya khusus untuk bisa. Sampai suatu kali, kelihatannya impian berarung jeram sudah di pelupuk mata. Tinggal menunggu waktu, maka impian akan jadi kenyataan ...
Sayangnya, menjelang harinya terjadi kecelakaan arung jeram yang mengambil korban nyawa. Kala itu ada serombongan jurnalis yang melakukan arung jeram di sela rapat kerja tahunan mereka sebagai bagian dari excursion. Kondisi alam tidak memihak sehingga perahu terbalik dan hanyut dibawa arus ombak yang sangat deras.
Akibat kecelakaan terebut, kegiatan dan semua fasilitas arung jeram ditutup untuk sementara waktu. Buyarlah impian. Tapi suatu waktu aku akan wujudkan. Ketegangan dalam mengendalikan ombak dapat menjadi sarana pelepasan ketegangan, yang diciptakan oleh dunia pekerjaan juga kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H