Lihat ke Halaman Asli

Pardosa Godang

Pelayan, pengajar dan pembelajar

Bu Megawati "Nggak Usah Berkecil Hati"

Diperbarui: 21 Juni 2022   10:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: majalah.tempo.co

Beberapa hari ini media dipanaskan oleh berita kurang harmonisnya antara pak Jokowi dengan bu Megawati. Indikator yang dijadikan bukti adalah ketidakhadiran bu Ketum PDIP dan mbak Puan yang adalah putri kesayangan yang juga Ketua DPR RI pada pernikahan saudari perempuan Jokowi, juga pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang sangat istimewa yang dilakukan di Ende, kota kecil tempat bung Karno berkontemplasi tentang landasan NKRI yang baru lahir.  

Yang menjadi penyebabnya adalah pidato Jokowi di pertemuan besar relawan yang menamakan dirinya Projo yang ditafsirkan sebagai dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. 

Saran Jokowi untuk jangan terburu-buru dan "salah seorang calon mungkin hadir di antara kita sekarang ini" dianggap suatu sinyal dukungan bagi Gubernur JaTeng tersebut yang "kebetulan" hadir dalam pertemuan tersebut.  

Menilik sigi beberapa konsultan politik kompeten, keterpilihan Puan per April 2022 masih sangat rendah: Indikator Politik 1,1 persen dan Charta Politika 1,6 persen; angka yang sama sekali tidak menjanjikan. Bahkan survei internal partai menunjukkan elektabilitas Puan pun cuma 5%. Sangat sulit menaikkan indikator penting tersebut dalam kurun waktu yang ada.  

Sebagai negarawan -- layaknya bung Karno -- sudah saatnya bu Mega berpikir-ulang tentang pencalonan Puan untuk Presiden RI 2024. Berikan saja pada kader lain yang sudah terbukti punya elektabilitas selalu unggul dan bertahan pada peringkat tertinggi. 

Kelegowoan bu Mega dan mbak Puan memberikan kesempatan untuk kader lain pasti akan direspon positif oleh khalayak yang pasti akan berdampak pada menurunnya persentase ketidaksukaan pada Puan yang masih 22%, angka yang masih harus diturunkan dengan kerja keras dan kerja cerdas.

Lagian, periode 2024-2029 dapat dijadikan sebagai waktu yang sangat cukup untuk memikat hati calon pemilih. Ditambah dengan tindakan tulus dan sepenuh hati mendukung capres 2024, kursi presiden mungkin bisa makin pasti.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline