Lihat ke Halaman Asli

Aparat Keamanan Kecolongan Lagi, Bom Meledak di Mandala Krida, Jogyakarta

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Jogyakarta yang dikenal dengan khas gudegnya dan juga sebagai kota pelajarnya serta juga tempat wisata lainnya, serta keramahan penduduknya, tiba-tiba dikejutkan dengan sebuah BOM meledak di stadion Mandala Krida Yogyakarta pada selasa 17 /04/2012 sekitar pukul 12.05 WIB, ledakan yang di duga BOM tsb sesaat setelah aparat kepolisian menggiring massa Front Pembela Islam (FPI) dan Front Jamaah Indonesia (FJI) untuk membubarkan diri usai sidang vonis Ketua FPI Jateng-DIY Bambang Teddy di Pengadilan Negeri Yogyakarta.

Majelis Hakim pengadilan Negeri Jogyakarta , menjatuhkan hukuman 3 bulan ,penjara dengan 6 bulan masa percobaan kepada ketua Front Pembela Islam (FPI ) Yogyakarta dan Jawa Tengah, pada sidang selasa 17 April 2012 , bahwa Bambang dinyatakan terbukti melakukan kesalahan yaitu penganiayaan,

Sebagaimana diketahui , Ketua FPI Yogyakarta Bambang Teddy ygdilaporkan ke Polres Yogyakarta oleh saudara Erna F Riyanti warga Jln Plemburan, Sariharjo, Sleman terkait kasus panganiayaan pada 18 November 2012 silam, karena sdri Erna F Riyanti dipukul dan di caci maki saat menagih utang kepada istri ketua FPI tsb sebesar Rp. 56 juta ,

Kejadian ledakan tersebut menjadikan tanda tanya besar siapa yg bermaindi balik peristiwa itu, pasti banyak pihak mengatakan pasti pelakunya kelompok FPI, namun hal itu tanpa ada bukti dan pelaku ditangkap hal tsb tidak perlu disampaikan, kita tidak boleh suuzdon terhadap pihak lain tanpa bukti yg kuat karena hal tsb akan bisa memicu konflik nantinya, bisa saja hal itu dilakukan oleh kelompok lain yg memanfaatkan momen tsb.

Perlu kita syukuri atas peristiwa tsb tidak ada korban jiwa maupun yg lainnya, aparat keamanan telah melakukan olah TKP dan melakukan penyisiran di sekitar TKP , Di TKP aparat menemukan barang bukti sebuah kabel panjang kurang lebih tujuh meter, accumulator serta serpihan ledakan tsb.

Atas peristiwa tsb menjadikan tugas aparat keamanan untuk menangkap pelaku terror tsb hal ini menjadi tugas berat bagi mereka. Teror –teror seperti tsb menjadikan momok bagi kita semua, kita perlu ingat bom marriot , bom bali satu dan dua, hingga menelan korban jiwa yg tidak sedikit, kenapa saat ini ada kelompok –kelompok di negeri ini senang membuat orang menjadi takut dan hanya demi kepentingan kelompoknya harus mengorbankan orang lain. Harusnya kita semua sadar bukan begitu cara kita berjihad atau memerangi musuh.

Pembaca sekalian tidak salahnya kita berdoa untuk aparat keamanan agar cepat menangkap para pelaku teror tsb sehingga jelas siapa mereka dan tujuan utamanya, sehingga tidak saling melempar atau menuduh satu dengan yang lainnya.

Para pembaca sekalian mari kita pupuk rasa persatuan dan kesatuan antar sesama jangan sampai kita mau dipecah belah pihak lain demi kepentingan kelompok tertentu, peristiwa-peristiwa tsb menjadi pelajaran bagi kita semua.

( Ditulis dari berbagai sumber media masa bila ada kekurangan harap maklum, terima kasih semuanya )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline