Pada bulan ini bukan hal yang baru lagi jika membahas bulan suci ramadan, yang dimana bulan ini mengandung banyak makna dan berkah bagi umat muslim. Bulan Ramadan berasal dari bahasa arab yang berarti ramida atau ar-ramad yang berarti panas, kering, menghanguskan.
Namun hal dari pengertian diatas bukan hal yang menjadikan alasan untuk batal atau enggan menunaikan ibadah dengan baik dan khusuk. Itu sebabnya antusias masyarakat dalam persiapan ibadah puasa sangat diacungi jempol, dikarenakan mulai dari sahur hingga berbuka perlulah memikirkan menu yang terbaik serta mempersiapkan gizi yang terbaik.
Agar dari puasa kita mendapat makna dan berkah yaitu kesehatan serta pahala.Hal yang paling terpenting dan perlu dilakukan ialah, saling bermaaf-maafan yang paling terutama pada keluarga tercinta yang dimana mereka adalah harta paling berharga dimata kita, sebagai tempat cerita dan bercanda gurau dikala harus hidup bersyukur.
Perlunya kita juga memaafkan teman ataupun orang-orang yang disekeliling kita sebagaimana manusia sebagai mahluk sosial. Apakah perlu memaafkan musuh? Dengan dibulan ini kita dapat pengampunan dan juga dapat menginternalisasi nilai-nilai dari kepribadian nabi kita tercinta,seperti yang tertulis "Beliau tidak pernah berbuat jahat, tidak berbuat keji, tidak meludah di tempat keramaian, dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan. Melainkan beliau selalu memaafkan dan memaklumi kesalahan orang lain," (HR Ibnu Hibban).
Dari aspek sejarah tentunya kita tidak boleh lupa, tentang kapan dimulai dan awal mula-mula puasa ini mulai diterapkan dikehidupan sehari-hari. Dari data yang ada yaitu Wahyu-wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah, terjadi selama 23 tahun. Dan bahwa ajaran-ajaran shaum atau puasa (dan kemudian Ramadhan) diturunkan pada paruh kedua dari periode waktu tersebut, tepatnya sekitar tahun 622 Masehi.
Dari sini kita belajar bahwa, hal ini tidak boleh dilupakan karena menjadi hal yang akan kita kenang sebagi wahyu tertinggi dari Allah kepada Nabi. Orang bijak pasti tidak melupakan sejarah sebab ada sebuah surat yang tertulis seperti inilah bunyinya
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para Nabi dan umat mereka) itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (sehat). al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman" (Yusuf/12:111)
Kuliner terbaik, bukan hal yang sulit jika ingin menemukan makanan yang mempunyai ciri yang khas dibulan penuh berkah. Dalam sebuah buku dijelaskan bahwa jika ingin hendak berbuka, mulailah dengan yang manis-manis atau halnya cairan-cairan yang mudah dicerna sebagaimana manusia memerlukan kadar air yang harus ditambah ataupun digantikan didalam tubuh.
Bila perlu makanan yang pedas-pedas haruslah menjadi makanan yang harus dinomor sekiankan, karena dari informasi yang baik untuk kesehatan bahwa pada saat puasa pastinya lambung mengalami kekeringan karena tidak adanya air dan makanan yang masuk, kecuali setelah buka puasa.
Berbicara kesehatan mesti kita ingat bahwa didalam tubuh manusia harus memiliki terobosan, dalam konteks ini harus diseriusi dengan bijaksana.Sebab jika salah dalam memberikan nutrisi pada tubuh mestinya kita akan kurang pede dan kurang yakin untuk hari esok dan hal ini selalu dinanti oleh kaum ibu, guna mensiasati apa-apa saja yang harus disiapkan guna menjaga daya tahan tubuh.Pada hal ini sudah dirangkum di data buku kesehatan, yang dimana tertulis seperti susu dan sayuran segar seperti keju, telur, tomat, dan mentimun.Menjadi salah satu andalan kita dalam menjaga stabilitas metabolisme tubuh.
Teman terbaik, pastilah kita tidak lupa bahwa untuk melengkapi itu semua kita harus memerlukan Karbohidrat, Riboflavin dan Air karena untuk menciptakan daya tahan tubuh pasti digunakan metode hitung yang seimbang, agar terwujudlah sumber enegi, memaksimalkan fungsi otak, mengurangi resiko penyakit,mengendalikan berat badan, menyehatkan pencernaan, membantu menjaga otot.