Lihat ke Halaman Asli

Parassae

Berakadlah dengan Allah

Suatu Senja di Pulau Harapan

Diperbarui: 12 April 2022   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selalu seindah itu,
Manakala jingga merona di angkasaMu,
Tetap seindah itu,
Ketika harapan masih bertengger mesra dalam setiap pijak kakiku.

Disini aku menantang sepi,
Mengapa ia datang di tengah deru ombak yang tengah riuh menepi,
Disini aku menata hati,
Mengapa ia gusar merasakan indah ciptaanNya Sang Sejati.

Di langitNya ada biru,
Di bawahnya hamparan laut berwarna senada.
Andai Ia tumpah ruahkan segala isinya,
Apa jadinya aku dan hidupku...

Sejenak menjeda dari palung putus asa,
Disini tak kutemukan lagi renjana,
Sekian lama ku habiskan waktu melewatinya,
Tak pernah ada gejolak semerdu ini meronta.

"Maha Sempurna Ia ciptakan semesta,
Hingga aku yang sekecil ini pun tak luput dari penjagaanNya.
Meski aku berlumurah aib dan terlalu rapuh mengiba.
Tak sekejapun pandangan dipalingkanNya."

Pulau Harapan, 12 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline