Lihat ke Halaman Asli

Paramytha Magdalena

Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Malang

Pelatihan Pengukuran Antropometri Balita pada Kader dalam Rangka Pencegahan Dini Stunting di Posyandu Mawar

Diperbarui: 19 Oktober 2022   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Pelatihan Antropometri bersama kader Posyandu Mawar (dokpri)

Tingkat kasus stunting di Kota Malang tahun 2022 menjadi sorotan dan target utama pemerintah untuk menekan angka stunting dengan melibatkan lintas sektor. Berdasarkan data prevalensi stunting di Kota Malang masih diatas angka rata-rata stunting di Jawa Timur yaitu 25,7%. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan Posyandu sebagai layanan Kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat terutama terkait Kesehatan ibu dan anak. Hal tersebut membuat peran kader di Posyandu sangat penting dalam dalam mendukung keberhasilan setiap programnya. Pengetahuan dan keterampilan kader menjadi pendukung keberhasilan setiap program di posyandu. Kader diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tepat dalam melakukan tugas pemantauan dan pengukuran, menyediakan informasi serta memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Foto: Kader mencoba melakukan pengukuran berat badan dengan Dacin saat pelatihan (dokpri)

Salah satu posyandu balita dan lansia yang berada di bawah pengawasan Puskesmas Polowijen, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang adalah Posyandu Mawar. Pada tahun 2021 terdapat 60 balita di wilayah tersebut dan 12 diantaranya dilaporkan Stunting oleh Kader Posyandu Mawar. Setelah dilakukan pengukuran ulang oleh petugas Puskesmas ternyata hanya 3 balita yang termasuk kategori stunting. Pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu Mawar masih tergolong kurang dan diketahui masih minimnya alat yang tersedia. 

Hal ini dapat menjadi penyebab utama terjadinya kesalahan dalam melakukan pengukuran dan  pelaporan stunting. Oleh karena itu Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang melalui program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) turut memberikan solusi yaitu pelatihan kader untuk pengukuran antropometri balita yang dilengkapi dengan pemberian alat ukur  sesuai standart, yang meliputi; berat badan digital, tinggi badan digital, length board dan alat ukur lingkar lengan atas & kepala.

Kegiatan ini diketuai oleh Paramytha Magdalena Sukarnoputri, S.KM., M.Kes yang merupakan salah satu dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan turut dibantu oleh beberapa rekan dosen lainnya: Mika Vernicia Humairo, S.K.M,M.Kes,  Nohan Arum Romadlona, M.K.M., Dian Puspitaningtyas Laksana, S.K.M., M.K.K.K. Selain dosen dan para kader, beberapa rekan mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat pun turut berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan ini diantaranya: Adelia, Loren, Reza dan Gimida

Foto: Mahasiswa sedang mendokumentasikan kader ketika mengukur panjang badan balita dengan Length Board  (dokpri)

Foto: Kader melakukan pengukuran panjang badan balita dengan Microtoise saat pelatihan (dokpri)

Foto: Kader melakukan pengukuran lingkar lengan balita dengan alat ukur LiLA(Lingkar Lengan Atas) saat pelatihan (dokpri)

Foto: Kader melakukan pengukuran lingkar kepala balita saat pelatihan(dokpri)

Kegiatan pengabdian masyarakat yang diberi nama "Pelatihan Pengukuran antropometri Balita pada Kader dalam rangka Pencegahan Dini Stunting di Posyandu Mawar" dilaksanakan pada minggu pertama bulan Agustus hingga minggu pertama bulan September 2022 di Posyandu Mawar tepatnya Jl.Sumpil 3 No. 18A, RT 06, RW 06, Blimbing, Kota Malang. Sasaran kegiatan ini adalah kader Posyandu Mawar yang berjumlah 9 orang. Kegiatan dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan yang terdiri dari sosialisasi pengukuran antropometri dan praktik pengukuran pada balita. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline