Lihat ke Halaman Asli

berlari (lagi)

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Anakku, jadilah engkau anak yang kuat. Larilah sekencang mungkin jangan sampai engkau tertinggal di belakang. Kalau bisa kamu justru harus mendahului yang lain dan jangan sampai tertinggal

Mengapa aku harus berlari ayah?

Supaya engkau tidak tertinnggal dengan yang lain.
Supaya engkau menjadi yang terdepan.

Memang mereka mau berlari kemana ayah?
Memang kenapa kalau aku tetap disini dan tidak pergi kesana?

...

Jika ayah pun tidak tahu mereka akan kemana mengapa aku harus mengikuti mereka?
Apakah tempat tujuan mereka jauh lebih baik dari tempat kita saat ini?

...

Tak ada yang tahu mereka mau kemana.
Tapi aku tahu, mereka adalah orang-orang yang tersesat.
Ketika mereka telah jauh di depan barulah mereka sadar dunia kita lebih indah dari tujuan mereka.
Lalu ayah menyuruhku untuk mengejar mereka supaya aku tidak tertinggal, apakah ayah mennginginkanku supaya tersesat juga bersama mereka?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline