Fatin Shidqia, nama ini diakui ataupun tidak, telah masuk daftar deretan artis penyanyi di negeri ini. Sejarah kemunculan Fatin menyebabkan dua sisi yang saling berlawanan. Di satu sisi muncul kelompok pengagum yang kemudian mendeklarasikan diri menjadi Fatinistic. Di sisi lain muncul lawan tandingnya yang mentasbihkan diri sebagai Haters. Hal ini menurut saya adalah suatu kewajaran.
Menurut opini pribadi saya, (lagi-lagi diakui ataupun tidak ) apa yang telah diraih Fatin adalah suatu prestasi. Bagaimana tidak, dia telah berhasil mengalihkan perhatian ribuan atau bahkan jutaan orang dan kemudian menggerakkan hati mereka untuk memberikan vote untuknya. Padahal kwalitas suaranya jauh dari sempurna. Kontestan lain banyak yang lebih unggul jika dinilai dari kwalitas suara dan pengalaman. Mengapa banyak orang lebih memilih Fatin? Setau saya dia tidak melakukan model kampanye para caleg. Tapi dukungan untuknya terus membanjir sehingga akhirnya menjadi juara. Jadi menurut saya tidak berlebihan kalau hal itu disebut sebagai prestasi.
Seiring waktu berjalan, tampaknya prestasi Fatin belum pudar. Singlenya bayak disuka, diputar di berbagai radio, bahkan merajai berbagai chart. Albumnya yang belum muncul pun sudah bikin heboh para penyukanya. Prestasi lainnya adalah terlibatnya Fatin dalam film “99 Cahaya di langit Eropa”. Mengapa Hanum Rais memilih Fatin untuk filmya? Tentu saja alasan secara prerogative ada pada Hanum. Bagi saya, apapun alasannya, Fatin telah memikat hati orang lain untuk bekerja sama. Artinya, Fatin telah memperoleh kepercayaan dari sang creator “99 Cahaya”. Lagi-lagi hal itu adalah suatu prestasi. Sebab tidak mudah memperoleh kepercayaan dari orang lain.
Namun sejauh yang saya tahu, Fatin hanya berperan sebagai cameo dalam film tersebut. Apa itu cameo? Bagi yang belum tahu, mungkin penjelasan ini dapat sedikit membantu. “Bintang cameo berbeda dengan bintang tamu. Bintang tamu memiliki peran dalam memainkan sebuah jalan cerita. Sedang bintang cameo tidak mempunyai peran penting dalam unsur cerita film. kemunculan bintang cameo biasanya untuk memunculkan perhatian khusus. Biasanya dilakukan oleh aktor/aktris/tokoh yang terkenal. Jadi cameo dalam sebuah film lebih dimaksudkan untuk memperkuat publisitas film itu, bukan untuk mendukung plot atau cerita”.
Kalau anda penyuka film Spiderman, coba ingat-ingat lagi film Spiderman. di Spiderman 1, Spiderman 2, dan Spiderman 3 selalu ada bintang cameo yang sama, yaitu sang creator tokoh Spiderman, Stan Lee. Kemunculannya hanya sekilas, cuma beberapa detik saja.Maka kepada para Fatinistic jangan berharap lebih kapada Fatin di film “99 Cahaya”. Jangan heran nanti kalo Fatin hanya muncul sekilas dalam film “99 Cahaya”.
Dalam hal keterlibatan Fatin dalam film “99 Cahaya”, saya rasa akan membuat rame suasana. Di satu sisi, para Fatinistic akan semakin berbunga hatinya. Mereka akan semakin mengagumi dan memuja sang idol. Di pihak lain para haters akan membara hatinya. Para haters akan mencari bahan untuk mencela dan menghina sang lawan. Kemunculan Fatin yang hanya sekilas saya rasa akan menjadi amunisi bagi para haters untuk mengolok-olok atau mencaci maki. Mereka akan bilang, “ Halaah, cuman segitu doang, apa hebatnya???”
Nah, para Fatinistic!!! Siapkan pula amunisimu!!
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H