“John Myung” bassis berambut lurus keturunan Asia (Korea) yang lahir di Chicago, New York ini mulai menekuni dunia musik sejak umur 5 tahun, dan instrument biola merupakan alat musik pertama yang ia pelajari dalam kurun waktu 10 tahun berikutnya. Sejak tetangganya mendekati Myung untuk memainkan bass, dan dari asumsi bahwa Bass mempunyai 4 senar yang sama dengan biola; saat itu dia beralih ke Bass guitar dan dia tak pernah lagi memainkan biola .
Bagi kawula muda sosok John Myung merupakan sang idola yang dapat dijadikan acuan untuk meraih prestasi gemilang dalam dunia musik. Fenomena ini didukung dari permainan sang idola dalam format combo band (Dream Theater). Di sebuah band combo yang beraliran progresif rock dan metal ini, kedahsyatan sang raja bass introvert terlihat dari teknik permainannya. Lihat saja teknik ”fingerpicking” yang akrab dipakai dalam teknik permainan gitar klasik langsung diaplikasikan ke dalam instrumen bass dengan menggunakan 3 jari (jari manis, jari tengah, dan kelingking). Hal itulah yang mendukung sang idola untuk bermain dengan kecepatan tinggi dan menempatkan ‘Myung’ begitu panggilan akrabnya menjadi seorang rocker sejati yang beridiom pada 3 bassis rock besar seperti : Chris Squire (YES), Geddy Lee (RUSH), dan Steve Harris (IRON MAIDEN). Sebagai seorang “technical virtuoso” modern, Myung tidaklah menonjol sebagai penjelajah harmoni dan melodi, walaupun sang idola pernah memainkan cello suite milik J.S. Bach. Faktor lain yang perlu dicermati dari sang idola adalah desain instrumen yang digunakan. Gitar bass berdawai enam milik pabrikan Yamaha Musik Jepang ini langsung digaet untuk mendukung permainannya, dengan alasan memiliki kisaran nada yang lebih lebar. Sedangkan untuk urusan komponen penangkap frekuensi dawai dipercayakan kepada Seymor Duncan yang dilengkapi dengan 3 band EQ guna mengatur variasi suara. Dan akhirnya kedisiplinan dan komitment yang tinggi telah berhasil mengantar John Myung mencapai prestasi yang gemilang dalam bidang musik dengan cara yang diinginkannya.
********