Lihat ke Halaman Asli

Tujuan Manas dalam Diri Saya

Diperbarui: 20 Mei 2023   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setiap orang sangat ingin bahagia. Kebahagiaan, sebenarnya sudah ada dalam diri saya sendiri. Hanya saja, saya masih belum mengenalnya. Jadi, untuk mengenal kebahagiaan dalam diri saya, saya harus mengenal diri saya sendiri dan salah satu caranya adalah dengan mengenal manas saya sendiri. Untuk mengenal diri sendiri salah satunya dengan terapi Eling dan Awas. Awas dimaksudkan agar kita sadar betul apa yang ada di dalam diri, melalui kenangan, pikiran, perasaan dan emosi saya sendiri, sedangkan Eling  adalah mengingat kita ini siapa. “Badan kita memiliki titik sensitive, seperti kepala, lambung, leher atau kulit akan terasa sakit jika mengalami keadaan tidak baik, namun sebenarnya jika kita rileks seluruh badan dan pikiran juga akan baik-baik saja” jelasnya. “Masalah psikologis, seperti stres sebenarnya hanya menyoal ketegangan yang berpengaruh pada titik-titik sensitive tubuh”.

       Untuk bisa lebih mengenal manas saya sendiri saya harus mencatat manas saya sendiri. Putaran dalam manas adalah untuk mengajak saya menemukan kenangan-kenangan yang sudah pernah saya alami. Dan disertai dengan pembentukan kesan-memori-kenangan. Dalam hal ini mau menunjukkan semua kenangan yang berupa negative atau positive. Namun, juga harus ada aliran kesan-memori-kenangan. Aliran dalam manas ialah sesuatu perputaran dari otak menunjuk limbik, kemudian Hippocampus yang berperan penting dalam menyimpan pengalaman yang membekas dalam hidup. Setelah itu mengalir ke Amigdala yang berperan mengenal emosi dan perasaan. Setelah semuanya itu saya catat kemudian juga saya harus menyaksikan manas saya sendiri.

       Untuk menyaksikan manas saya sendiri yaitu, saya harus relaks dan fokus menyaksikan. Tujuannya adalah supaya saya lebih mudah untuk bisa menunjuk ke pikiran, perasaan dan emosi saya sendiri. Dan juga supaya saya lebih bisa menemukan dorongan supaya saya lebih mudah untuk mengenal manas saya sendiri. Kemudian saya juga harus bisa mulai mencatat manas saya sendiri dalam sebuah buku atau kertas, tujuannya supaya saya tidak mudah lupa. Dalam penulisan manas juga harus disertai dengan pikiran, perasaan, kenangan dan emosi. Kenangan adalah peristiwa yang pernah saya alami sendiri. Pikiran ialah sesuatu komentar sekaligus pertanyaan dalam diri saya mengenai manas saya sendiri. Emosi adalah gerakan pada tubuh saya sendiri yang terlihat ketika saya sedih atau senyum.

Dan juga harus disertai dengan mencatat manas melalui mimpi. Mimpi yang dimaksud adalah mimpi yang berkaitan dengan keinginan. Keinginan inilah yang kemudian membuat saya bisa mimpi. Ketika keinginan saya belum tercapai dilakukan. Hal itu juga perlu saya catat supaya saya semakin mengenal diri saya sendiri melalui terapi manas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline