Lihat ke Halaman Asli

Terinjak Tapi Tak Berontak

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1348921425702506681

Di manakah bisa menikmati tawuran? Menikmati, bukan mencegah atau mengutuk perbuatannya. Seperti melihat orang berkelahi secara resmi, dengan menggunakan tinjunya, atau dengan tendangan kakinya, enak saja dilakukan asal itu di arena olah raga. Ada aturannya, ada yang menegakkan aturannya itu, maka silahkan saja saling bertawuran, kami-kami ini akan enak menonton. Jawaranya dapet hadiah, tentu saja.

Jadi, kata larangannya adalah jangan mencoba saling membunuh di pertengkaran apapun. Katanya yang tahu, kekerasan itu salah satu bentuk pelampiasan dari kegalauan batin. Berontaklah ia karena mendapatkan tekanan bertubi-tubi dan tak bisa mempertahankan diri. Inilah tabiat manusia.

Tapi kalau yang di foto ini sebaliknya. Dia merasa diperhatikan jika diinjak-injak, kalau tergeletak begitu saja malah tiada harganya.

Jenis yang satunya ini sama juga tabiatnya, terinjak-injak tapi tak berontak.

13489215481362390201




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline