Lihat ke Halaman Asli

Guru Kikir Berdiri Murid Pelit Duduk

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tak perlu salah menafsirkan, yang kumaksud dengan kikir dan pelit di sini adalah tingkah orang yang susah melakukan perbuatan. Ini kualami semenjak sekolah bertahun-tahun di SD (dulu SR) dimana guru masuk kelas langsung duduk, dan baru berdiri lagi setelah bel selesai pelajaran dibunyikan.

Kami para murid waktu itu maunya sih tak cuma berdiri kalau sedang diminta mengerjakan soal di papan tulis. Tapi, mau kami juga dibolehkan jalan ke sana ke mari dalam ruang kelas itu. Maunya kami pelit duduk, sayangnya tak pernah kesampaian, sebab kami wajib menahan keinginan sebesar apapun buat berpindah tempat. Sehingga praktis selama berlangsung pembelajaran kami cuma taat untuk duduk, diam, dengar, catat, dan hapalkan!

Fenomena guru kikir berdiri dan murid maunya pelit duduk ini, sekarang tiada lagi meskipun tak hilang sama sekali. Guru masa lalu telah lama pensiun, dan lahirlah generasi guru masa depan. Di tangan mereka telah tergenggam Pasal 19 ayat (1), PP 19/2005, yang meminta guru untuk melakukan pembelajaran interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi (i2m3).

Coba sekali-sekali tanyakan ke anak Anda yang masih sekolah. Kalau mendapatkan jawaban:"Guruku ngajarnya nggak enak!", ini berarti i2m3 belum dilaksanakan. Dan sebagai stakeholder pendidikan sebaiknya Anda tak membiarkan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan itu terjadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline