Lihat ke Halaman Asli

panondang pandjaitan

Public Health Enthusiastic

Waspada Anemia pada Ibu Hamil

Diperbarui: 18 September 2024   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anemia dapat menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap kesehatan Ibu dan janin selama periode perinatal. Diagnosis anemia didasarkan pada kadar Haemoglobin atau Hb yang rendah ( dibawah 10 g/dL) Kehamilan menyebabkan perubahan besar pada fungsi fisioligis wanita sejak tahap awal untuk mendukung pertumbuhan janin. Selama kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan zat besi, peningkatan volume plasma selama kehamilan.

Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari normal. Anemia bisa didefinisikan sebagai suatu penurunan massa sel darah merah atau total Hb. Menurut World Health Prganisation (WHO) tahun 2019, prevalensi anemia pada wanita hamil sebesar 36,5 %.

Selama kehamilan kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat secara signifikan untuk mendukung pertumbuhan janin, plasenta dan massa eritrosit Ibu. Peningkatan kebutuhan ini seringkali melebihi asupan makan ibu yang menyebabkan kekurangan zat besi. Kehamilan dikaitkan dengan peningkatan volume plasma yang melebihi peningkatan massa sel darah merah hemodilusi ini dapat menyebakan penurunan konsentrasi hemoglobin yang berkontribusi terhadap anemia.

Penanganan anemia pada ibu hamil sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan janin. Pemberian suplementasi zat besi selama kehamilan sangat penting dan meningkatkan asupan nutrisi dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah dan sayuran hijau. Pemantauan kadar hemoglobin secara berkala diperlukan untuk memastikan bahwa pengobatan berjalan efektif.

Akibat anemia pada Ibu hamil menyebabkan berbagai komplikasi bagi ibu dan janin seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah hingga resiko kematian maternal dan neonatal meningkat secara signifikan jika tidak segera ditangani dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline