Penulis sedang kuliah Master of Information Systems Management di Amerika Serikat sekarang.
[Youtube]
Jika seseorang bilang sekolah di luar negeri (negara maju) itu santai, ahh..jangan percaya! Tidak ada kemajuan yang dicapai dengan cara santai.
Di Negara Bagian Ohio (AS) sini sekolah TK pulangnya sekitar jam 2 sore (hampir sama dengan jam pulang sekolah SMA saya dulu). PR banyak dan lumayan berat padahal masih anak-anak, seperti ada tugas mencari bahan untuk presentasi. Hehee.., padahal ane dulu SMP atau SMA baru ada tugas presentasi.
Sekolah di Amerika Serikat lumayan capek, namun memang ada hasilnya. Karna sillabus didesain baku dari desa sampai ke kota. Aplikatif yang mengarah pada kemandirian dan spesialisasi. Kebakuan tersebut terbukti dengan lahirnya universitas-universitas bergengsi internasional dari kota kecil, tidak seperti di tanah air yang hanya lahir di kota besar.
Sebagai contoh, University of Wisconsin - Madison yang punya ranking sekitar 30 besar dunia, berasal dari kota yang hampir sama penduduknya dengan kota kelahiran saya, Padangsidimpuan di Sumut dan masih banyak lainnya. Bayangkan aja, hampir separuh universitas bergengsi dunia dalam top 100 berasal dari AS.
Sekolah di tanah air sebenarnya ada mirip-miripnya dengan Amerika Serikat. Namun, yang kurang adalah dari segi aplikatifnya. Kebanyakan hanya mempelajari teori dan agak kurang dari segi prakteknya. Siswa dipaksa mempelajari semua pelajaran yang bukan bidangnya, alhasil kebanyakan tidak jadi apa-apa.
Sillabus baku ada, namun tidak berefek pada munculnya kemandirian siswa. Spesialisasi juga ada, namun masih terbatas pada sekolah tinggi. Walaupun begitu, tamatan sekolah tinggi pun masih memunculkan pengangguran intelektual. [Ohio, Amerika Serikat]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H