Lihat ke Halaman Asli

Mitos dan Ilmu

Diperbarui: 5 Oktober 2019   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seringkali terdengar mitos-mitos yang melekat di lingkungan kita, khususnya dari orangtua kita sendiri. Mitos tersebut bahkan sudah bisa kita dengar selagi kita masih anak-anak. Banyak mitos berupa larangan, teguran, bahkan hanya sekedar untuk di ketahui. Di Indonesia sendiri seringkali mengaitkan hal-hal yang berbau mistis dengan sebuah mitos.

Mitos adalah kejadian atau cerita yang kebenarannya masih diragukan. Kekuatan mitos hanya mengandalkan saksi dari orang ketiga yang belum pernah mengalami kejadian tersebut. 

Berbeda halnya dengan ilmu.  Ilmu adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan menggunakan metode-metode tertentu. Ilmu adalah suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, namun dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode.

Semakin berkembangnya teknologi ataupun ilmu pengetahuan, banyak mitos yang seolah tertepis, bahkan tidak sedikit pula membuat orang cenderung untuk tidak mempercayai lagi mitos-mitos yang ada.

Sudah banyak penelitian-penelitian yang dilakukan untuk memecahkan mitos. Namun ada pula mitos yang masih belum bisa di tepis, mengingat faktor keterbatasan pengindraan yang tidak semua orang memiliki itu.

Contohnya saja mitos yang berbau mistis, apalagi sudah melekat dan menjadi kepercayaan oleh masyarakat setempat. Dan belum ada satupun teknologi yang bisa membuktikan dunia astral untuk membantah mitos tersebut.

Berbicara tentang mitos, ada beberapa mitos yang sebenarnya bisa di tepis kebenarannya. Bahkan hanya dengan mengandalkan logikapun itu sudah bisa di cerna, maksud dan tujuan mengapa mitos tersebut dibuat. Contohnya seperti: 

1. Dilarang Potong Kuku di Malam Hari

Larangan untuk tidak memotong kuku di malam hari, sampai sekarang juga masih banyak dianut oleh masyarakat Indonesia. Ternyata, larangan ini bukan karena ada unsur mistis atau sejenisnya, melainkan pada zaman dahulu ketika lampu dan listrik belum ada, maka hanya lampu berbahan bakar minyak tanah atau lilin saja yang digunakan sebagai penerangan di kala malam. Dan ketika memotong kuku, maka dikhawatirkan mata tidak awas sehingga melukai diri sendiri.

2. Ketindihan

Ketika tidur dan tiba-tiba badan terasa berat, tidak dapat bergerak atau bersuara serta melihat sosok-sosok menyeramkan, itu adalah tanda dari tindihan karena ulah makhluk halus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline