Lihat ke Halaman Asli

Cerpen | Mereka yang Kau Sebut Hantu

Diperbarui: 3 September 2019   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namaku Anton, umurku 19 tahun. Dan aku punya seorang teman yang mengaku kalau dirinya itu indigo. Terlepas dari itu, aku adalah tipekal orang yang gak percaya sama yang begituan, entah  hantu ataupun hal mistis lainnya.

Namanya Reina,Reina Anggraeni lebih tepatnya. Teman sekelasku semasa SMA. Hingga saat ini kami masih berteman,namun sudah jarang sekali bertemu dikarenakan kami sudah menjalani kehidupan masing-masing.

Rumah kami pun sangat jauh,bahkan berbeda pulau. Dia di pulau Kalimantan, sedangkan aku berada di pulau jawa.

Kami masih bersama hingga menempuh dunia perkuliahan. Dan aku, masih tidak percaya akan apa yang Reina selalu katakan padaku, jika dia bisa melihat "hantu".

Sering kali aku melihat Reina bertingkah aneh, melirik kesana kesini,bahkan sampai pernah aku melihat Reina sedang berbicara sendiri, tanpa ada seorangpun di dekatnya.

Tetapi hal itu tidak membuatku langsung percaya, sebelum aku melihatnya langsung. Dan aku hanya menganggap jika Reina itu anak yang aneh, terobsesi pada hal-hal mistis.

Liburan semester tiba, Reina mengajakku untuk ikut dengannya ke kampung halamannya di salah satu kota di Kalimantan.  Tentu saja ajakannya itu ku tolak, karena belum tentu aku di izinkan oleh orang tuaku.

Meskipun aku sangat ingin pergi kesana, karena aku penasaran pada cerita yang pernah Reina ceritakan padaku tentang suatu hal di kampungnya.

Setelah meminta izin dari Ibuku, aku diperbolehkan untuk pergi dengan syarat bisa menjaga kesehatan disana. Aku mengiyakan, mengingat umurku yang bisa dibilang sudah dewasa jika dalam hal menjaga diri.

Malam itu aku bersiap-siap, semua barang yang mungkin aku butuhkan disana sudah aku kemas dalam koper yang baru aku beli kemarin. Dari sini sampai bandara cukup memakan waktu jika menggunakan mobil.

Travel yang kami pesan terasa berjalan lebih lambat, mungkin drivernya sedang tidak ingin mengebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline