Lihat ke Halaman Asli

Hamba Allah

Wiraswasta

Manusia Hidup dari Energi Tai dan Kencing

Diperbarui: 17 Agustus 2023   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

karena energi tai dan kencing diperut ..kita hidup....

ada orang berkata:Tuhan itu tai....
maka ustad marah:kamu terhina....
saya bela orang tadi:dia bukan orang bodoh ustad....
akhirnya orang tadi menjawab:Tujuan ustad hanya urusan perut.....itu Tuhan ustad.......ustad gak sungguh sungguh cari akhirat....

manusia bisa sebut nama tuhan dan nabi atau dewa...berfikir melihat bicara menendengar..khotbah.......menulis..bisa buat kitab suci atau robot atau cari uang..menciptakan teknologi...membangun infrastruktur...karena energi makanan dan minuman....
karena energi tai dan kencing diperut mereka.....
yang mereka dapat dari makan dan minum....
energi makanan dan minuman itu disimpan diperut menjadi energi dan sisanya dibuang jadi kotoran.....

tai dan kencing....sebelum dibuang jadi kotoran...
tenaganya /energinya diserap oleh tubuh.....
sehingga kita bisa sholat doa bicara berfikir mendengar melihat berkarya menciptakan buku iptek dan teknologi....

makanan dan minuman...
sumbernya dari air tanah ....
makanan dari hasil kebun tani dan ternak atau tersedia bebas di alam bagi orang primitif dan pedalaman....

perlu kita tingkatkan energi pangan dan sumber pangan.....

meski kata agama Islam

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,Sesungguhnya Allah Ta'ala telah menjadikan apa yang keluar dari (badan) anak Adam sebagai permisalan terhadap dunia. (Ath Thabarani, dishahihkan oleh Al Hafidz As Suyuthi)

hadits tadi bermakna kita disuruh cari akhirat....bukan cuma mengharap dunia saja...
bukan berarti kita gak boleh bertani berternak...
makan minum kencing berak...kita tetap makan minum kencing berak seperti biasa.....tapi kita cari pahala untuk akhirat...tapi jangan tiru jalan teroris yaitu bom bunuh diri itu jalan yang salah.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline