Lihat ke Halaman Asli

Menatap Indahnya Masjid Sentral Cologne di Jerman

Diperbarui: 13 Desember 2017   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Sentral Cologne dlihat dari atas. Photo: Paul Bhm

"Masjid Sentral Cologne melambangkan sebuah janji yang harus dijaga, yaitu Islam modern yang terbuka terhadap masyarakat Jerman dan membebaskan dirinya dari ikatan sejarah dan negara asal yang bermigrasi"

 Setelah penantian selama 20 tahun, akhirnya masyarakat Muslim Jerman Barat dapat mewujudkan mimpinya. Masjid Sentral di kota Cologne, Jerman, resmi dibuka pada Ramadhan 2017. Umat muslim Jerman kini dapat beribadah di sana setiap hari. Hari-hari di mana Muslim Jerman harus mencari tempat terpelosok untuk beribadah telah berakhir.

Masjid Sentral Cologne (MSC) adalah salah satu masjid termegah dan terbesar di Jerman. MSC didirikan atas inisiasi Persatuan Islam Turki untuk Urusan Agama (Turkish-Islamic Union for Religious Affairs/DITIB), sebuah organisasi Muslim Jerman terbesar yang mayoritas anggotanya adalah etnis Turki. Proses pembangunan MSC memakan waktu sekitar 8 tahun dari sejak pertama kali dibangun pada November 2009.[1]

Suasana di halaman masjid. Photo: dpa/picture alliance

 

Suasana masjid di malam hari. Photo: Paul Bhm

"Ini adalah perasaan yang indah, beban yang besar telah telah terangkat dari bahu kita," kata Bekir Alboga, Sekretaris Jenderal DITIB. Alboga mengatakan sekarang masyarakat dapat datang ke MSC, "datang dan kunjungilah masjid kami yang terbuka. Bicaralah kepada kami tentang Islam, tentang DITIB. Bukan tanpa kita, tapi dengan kita," ajaknya.

 

Arsitektur Gaya Timur Kekinian

Tepat di atas ruang shalat terdapat sebuah kubah besar yang semi transparan, titik tertingginya mencapai 36 meter. Cahaya dari luar menerobos masuk dari sebuah kaca berbentuk bintang di puncak kubah. Lampu sorot besar menyinari kaligrafi-kaligrafi, mimbar, dan mihrab di dalam masjid. Dinding masjid dihiasi oleh 1.800 panel stucco.

Ruang Shalat utama. Photo: dpa/picture

  

Detail Arsitektur Melangkung. Photo: Paul Bhm

Akses masuk cahaya. Photo: Paul Bhm

Desain interiornya merupakan gabungan elemen oriental dengan Islam kontemporer, yang terlihat dari medali-medali di atap dengan teks Arab yang dikombinasikan dengan daun berwarna emas. "Ini (teks Arab) menampilkan nama-nama semua nabi besar yang memainkan peran penting dalam sejarah Yahudi, Kristen, dan Islam," kata Bekir Alboga. Ini merupakan suatu bentuk keterbukaan terhadap teologi antar agama, katanya.

Arsitek terkenal Gottfried dan Paul Bohm adalah pemenang kompetisi arsitektural untuk desain MSC, dan sekalian ditugaskan untuk membangunnya. "Bagi umat Islam, sangat menyenangkan untuk berdoa di tempat seperti ini. Saya berharap sebagian masyarakat akan datang ke sini, melihat masjid dan merasakan terbukanya gedung ini," ujar Bohm. Sebagaimana di masjid-masjid lainnya, ruang shalat untuk wanita diposisikan terpisah. Namun, meskipun terpisah para wanita tetap dapat melihat Imam Masjid yang sedang memimpin shalat tanpa terhalang. Ruang shalat wanita ini posisinya sedikit lebih naik dengan akses tangga di samping-samping masjid. Daerah untuk berwudhu juga dapat diakses dari tengah ruangan.

"Saya pikir penting bahwa areal untuk perempuan itu sama indahnya dengan yang dimiliki pria," kata seorang siswi berusia 17 tahun, Didem Dege. Dia sengaja datang datang ke Cologne dari Plettenberg hanya untuk melihat masjid tersebut. Menurutnya, masjid ini "sangat indah". "Saya sudah mengambil foto dan mempostingnya secara online," ujarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline