Lihat ke Halaman Asli

Panji Nugroho Furu

Asal Kaimana, Papua Barat

Dukung Program Kelurahan Tangguh Bencana: Mahasiswa UNDIP Petakan Kawasan Rawan Longsor

Diperbarui: 12 Februari 2022   00:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peta Rawan Longsor Kelurahan Petompon

Semarang (26/01/2022), Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana/Katana) adalah desa/kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dalam menghadapi potensi ancaman bencana. Desa/kelurahan ini juga mampu memulihkan diri dengan segera dari dampak-dampak bencana. Sebuah Desa disebut mempunyai ketangguhan terhadap bencana ketika desa tersebut memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisasikan sumber daya masyaraka untuk mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.

Destana/Katana merupakan salah satu perwujudan dari tanggung jawab pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana. Tujuan pengembangannya untuk melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bahaya dari dampak-dampak merugikan bencana, meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dalam rangka mengurangi risiko bencana, meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya, dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana, meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya dan teknis bagi pengurangan risiko bencana, meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan dalam PRB, pihak pemerintah daerah, sektor swasta, perguruan tinggi, LSM, organisasi masyarakat, dan kelompok-kelompok lain yang peduli.

Turut serta dalam mendukung program Destana/Katana, mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 2021/2022 membuat pemetaan potensi kerawanan bencana tanah longsor di Kelurahan Petompon, Kecamatan Gajahmungkur. Pemetaan lokasi rawan longsor di lakukan sebagai upaya mitigasi sebelum terjadinya bencana tanah longsor. Hasil dari pemetaan tersebut menunjukkan bahwa di kelurahan Petompon terdapat 2 klasifikasi tingkat kerawanan longsor yakni rendah dan menengah. 

Untuk klasifikasi tingkat kerawanan longsor rendah seluas 60 Ha dan pada klasifikasi tingkat kerawanan longsor menengah seluas 26,13 Ha.  Diharapkan dengan adanya pemetaan kawasan rawan longsor di Kelurahan Petompon pihak kelurahan, masyarakat dan stakeholder terkait dapat menindaklanjuti dengan membuat perencanaan terkait mitigasi dan pencegahan yang cepat dan tangguh dalam menghadapi bencana tanah longsor.

Penulis : Panji Nugroho Furu --- Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro

Editor  : Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline