Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Tradisi Bakar Tongkang yang Menyedot Wisatawan Mancanegara

Diperbarui: 15 Juni 2019   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi Bakar Tongkang oleh warga Tionghoa di Bagansiapiapi Rokan Hilir Riau. (foto:netgeoindonesia)

RITUAL bakar tongkang menjadi tradisi unik yang melegenda bagi masyarakat Tionghoa di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau.

Tradisi tersebut sarat akan budaya Tionghoa yang melekat sejak ratusan tahun lalu dan menjadi salah satu wisata andalan Bumi Lancang Kuning. Awalnya, transmigrasi masyarakat Tionghoa ke Riau menjadi asal mula adanya budaya tersebut.

Seperti biasa, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau akan kembali menggelar Festival Bakar Tongkang. Agenda tahunan tersebut berlangsung di Bagansiapi-api 17-19 Juni 2019 mendatang.

Ritual Bakar Tongkang adalah ritual tahunan masyarakat di Bagansiapiapi yang telah terkenal di mancanegara dan masuk dalam kalender visit Indonesia. Setiap tahun, festival ini mampu menyedot wisatawan dari negara Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan hingga Tiongkok Daratan. Kini even tahunan ini gencar dipromosikan oleh pemerintah Kabupaten Rokan Hilir sebagai sumber pariwisata.

Tradisi bakar tongkang di Bagansiapiapi yang helat tiap tahun.(dok/kontribusiwarga)

Dinas Pariwisata Provinsi Riau tahun 2018 lalu mencatat, ada sebanyak 69.000 wisatawan mengunjungi Festival Bakar Tongkang di Bagansiapiapi.

"Dari data yang dikumpulkan oleh jajaran panitia festival Bakar Tongkang 2018, bersama pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, data pengunjung yang terkumpul sementara sebanyak 69 ribu wisatawan. Terdiri dari 40 ribu orang wisatawan nusantara dan 29 ribu orang wisatawan mancanegara," kata Kadis Pariwisata Riau, Fahmizal Usman dalam siaran pers yang diterima KompasTravel.

Dilansir dari Merdeka, Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan bahwa Festival Bakar Tongkang adalah event tahunan yang sarat akan budaya China. Karena itu, kegiatan ini sangat berpotensi menarik wisman asal Tiongkok maupun warga keturunan yang sudah bermukim di Indonesia. Dari tahun ke tahun, festival ini selalu meriah dan mendapat sambutan luar biasa dari warga setempat maupun pendatang.

" Yang menarik dari festival ini bukan hanya soal aksi bakar replika tongkang. Tetapi juga menyangkut asal-usul atau sejarah lahirnya Bagansiapi-api Kabupaten Rokan Hilir. Dengan kemasan yang menarik, atraksi ini pun menghadirkan sajian atau pertunjukan luar biasa, " katanya.

Moment ini dirayakan setiap tahun pada hari ke-16 bulan ke-5 menurut kalender China. Tradisi yang juga dikenal sebagai Go Gek Cap Lak ditandai dengan aksi membakar replika kapal tradisional Tiongkok sebagai puncak festival.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline